Deretan Pemimpin Barat Pendukung Israel
Sabtu, 11 November 2023 - 11:37 WIB
JAKARTA - Sebulan lebih sudah konflik antara Palestina-Israel pecah, bahkan semakin sengit. Israel dengan segala keunggulannya di bidang militer secara membabi buta membombardir Jalur Gaza, wilayah yang diperintah oleh Hamas.
Aksi itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan kelompok perlawanan Islam asal Palestina itu pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 warga sipil Israel, awalnya disebut 1.400, dan menculik lebih dari 200 orang.
Meski dunia internasional terus menggecam aksi brutal yang dilakukan Israel, namun ada sejumlah pemimpin dunia yang mendukung Israel dengan alasan negara Zionis itu mempunyai hak membela diri. Mereka kebanyakan adalah pemimpin Barat yang selama ini memang dikenal sebagai sekutu Israel.
Berikut adalah deretan pemimpin dunia yang mendukung aksi brutal Israel yang dirangkum dari sejumlah sumber.
Foto: WHYY
Sebagai sekutu kental Israel, Amerika Serikat (AS) berada di barisan terdepan dalam membelanya. Presiden AS Joe Biden menegaskan dukungannya terhadap Israel sesaat setelah Hamas melancarkan serangan yang mengejutkan. Ia bahkan sempat meyakini jika Hamas memenggal kepala bayi-bayi Israel sebelum akhirnya diklarifikasi oleh Gedung Putih.
Ia bahkan menolak akan kemungkinan adanya gencatan senjata meski dunia internasional meminta agar itu dilakukan agar bisa memberikan bantuan bagi warga sipil di Jalur Gaza.
Sebaliknya, Biden dilaporkan meminta Israel untuk memberlakukan jeda kemanusiaan yang dalam perkembangannya dikatakan telah diterima oleh Israel.
Foto: HRW
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah wawancara dengan BBC meminta Israel untuk menghentikan pemboman di Jalur Gaza karena tidak ada pembenaran atas itu. Ia pun menyerukan agar diberlakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Meski mencoba bersikap seimbang atas konflik di Jalur Gaza, itu tidak menutup dukungannya untuk Israel.
Dalam kunjungannya ke Israel pada akhir Oktober lalu, Macron menunjukkan solidaritasnya kepad Israel.
“Ini demi kepentingan Israel dan keamanannya. Perjuangan ini harus dilakukan dengan kejam namun bukan tanpa aturan, karena kita adalah negara demokrasi yang memerangi teroris,” katanya Macron, seraya menambahkan bahwa hukum perang dan “akses kemanusiaan” terhadap warga sipil harus ditegakkan.
Foto: Reuters
Sentimen solidaritas kepada Israel juga dari kawasan Atlantik. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari terorisme, sambil menekankan pentingnya mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk meminimalkan korban sipil..
Sunak pun menyatakan perlunya respons internasional yang terpadu terhadap serangan yang diatur oleh Hamas.
Dia mengatakan Inggris fokus untuk mengamankan kembalinya para sandera dan segera memastikan warga negara Inggris dan lainnya dapat meninggalkan Gaza, melalui penyeberangan Rafah atau rute lainnya.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengutuk serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu dengan mengatakan hal itu sama sekali tidak dapat diterima.
“Kemarin pagi, pada hari libur Yahudi dan 50 tahun setelah dimulainya Perang Yom Kippur, organisasi teroris Hamas melancarkan serangan besar-besaran dan terkoordinasi terhadap Israel. Kanada dengan tegas mengutuk serangan mengerikan ini dan menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri, sesuai dengan hukum internasional,” tegas Trudeau.
Ia pun Dia menegaskan dukungan Kanada yang tak tergoyahkan terhadap hak Israel untuk membela diri, dan juga menyerukan seruan global untuk melindungi kehidupan warga sipil.
Foto: The New Arab
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga termasuk ke dalam daftar ini. Ia bahkan dengan lantang memperingatkan Iran untuk tidak ikut campur dalam konflik di Jalur Gaza.
“Hari ini adalah tentang memperjelas bersama (sebagai anggota UE) bahwa kami mendukung Israel dalam membela negaranya sendiri dari serangan mengerikan Hamas,” kata Scholz jelang pertemuan puncak pada pemimpin Uni Eropa beberapa waktu lalu.
“Oleh karena itu, Hizbullah tidak boleh memasuki perang di utara dengan aktivitasnya sendiri atau Iran dan proksinya mencoba melakukan intervensi di sini,” katanya.
Aksi itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan kelompok perlawanan Islam asal Palestina itu pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 warga sipil Israel, awalnya disebut 1.400, dan menculik lebih dari 200 orang.
Meski dunia internasional terus menggecam aksi brutal yang dilakukan Israel, namun ada sejumlah pemimpin dunia yang mendukung Israel dengan alasan negara Zionis itu mempunyai hak membela diri. Mereka kebanyakan adalah pemimpin Barat yang selama ini memang dikenal sebagai sekutu Israel.
Berikut adalah deretan pemimpin dunia yang mendukung aksi brutal Israel yang dirangkum dari sejumlah sumber.
Pemimpin Dunia yang Mendukung Israel
1. Joe Biden (AS)
Foto: WHYY
Sebagai sekutu kental Israel, Amerika Serikat (AS) berada di barisan terdepan dalam membelanya. Presiden AS Joe Biden menegaskan dukungannya terhadap Israel sesaat setelah Hamas melancarkan serangan yang mengejutkan. Ia bahkan sempat meyakini jika Hamas memenggal kepala bayi-bayi Israel sebelum akhirnya diklarifikasi oleh Gedung Putih.
Ia bahkan menolak akan kemungkinan adanya gencatan senjata meski dunia internasional meminta agar itu dilakukan agar bisa memberikan bantuan bagi warga sipil di Jalur Gaza.
Sebaliknya, Biden dilaporkan meminta Israel untuk memberlakukan jeda kemanusiaan yang dalam perkembangannya dikatakan telah diterima oleh Israel.
2. Emmanuel Macron (Prancis)
Foto: HRW
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah wawancara dengan BBC meminta Israel untuk menghentikan pemboman di Jalur Gaza karena tidak ada pembenaran atas itu. Ia pun menyerukan agar diberlakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Meski mencoba bersikap seimbang atas konflik di Jalur Gaza, itu tidak menutup dukungannya untuk Israel.
Dalam kunjungannya ke Israel pada akhir Oktober lalu, Macron menunjukkan solidaritasnya kepad Israel.
“Ini demi kepentingan Israel dan keamanannya. Perjuangan ini harus dilakukan dengan kejam namun bukan tanpa aturan, karena kita adalah negara demokrasi yang memerangi teroris,” katanya Macron, seraya menambahkan bahwa hukum perang dan “akses kemanusiaan” terhadap warga sipil harus ditegakkan.
3. Rishi Sunak (Inggris)
Foto: Reuters
Sentimen solidaritas kepada Israel juga dari kawasan Atlantik. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dengan tegas mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari terorisme, sambil menekankan pentingnya mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk meminimalkan korban sipil..
Sunak pun menyatakan perlunya respons internasional yang terpadu terhadap serangan yang diatur oleh Hamas.
Dia mengatakan Inggris fokus untuk mengamankan kembalinya para sandera dan segera memastikan warga negara Inggris dan lainnya dapat meninggalkan Gaza, melalui penyeberangan Rafah atau rute lainnya.
4. Justin Trudeau (Kanada)
Foto: Reuters
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengutuk serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu dengan mengatakan hal itu sama sekali tidak dapat diterima.
“Kemarin pagi, pada hari libur Yahudi dan 50 tahun setelah dimulainya Perang Yom Kippur, organisasi teroris Hamas melancarkan serangan besar-besaran dan terkoordinasi terhadap Israel. Kanada dengan tegas mengutuk serangan mengerikan ini dan menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri, sesuai dengan hukum internasional,” tegas Trudeau.
Ia pun Dia menegaskan dukungan Kanada yang tak tergoyahkan terhadap hak Israel untuk membela diri, dan juga menyerukan seruan global untuk melindungi kehidupan warga sipil.
5. Olaf Scholz (Jerman)
Foto: The New Arab
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga termasuk ke dalam daftar ini. Ia bahkan dengan lantang memperingatkan Iran untuk tidak ikut campur dalam konflik di Jalur Gaza.
“Hari ini adalah tentang memperjelas bersama (sebagai anggota UE) bahwa kami mendukung Israel dalam membela negaranya sendiri dari serangan mengerikan Hamas,” kata Scholz jelang pertemuan puncak pada pemimpin Uni Eropa beberapa waktu lalu.
“Oleh karena itu, Hizbullah tidak boleh memasuki perang di utara dengan aktivitasnya sendiri atau Iran dan proksinya mencoba melakukan intervensi di sini,” katanya.
(ian)
tulis komentar anda