Israel Marah setelah Rusia Sebut Penjajah Tak Punya Hak Membela Diri
Minggu, 05 November 2023 - 00:38 WIB
”Konyol mendengar perwakilan Rusia mengkhotbahkan moralitas kepada Israel mengenai masalah hak asasi manusia dan hukum internasional,” katanya, seperti dikutip RT, Sabtu (4/11/2023).
“Moskow adalah tempat terakhir yang dapat menyampaikan pesan kepada kami,” ujarnya, merujuk pada pengusiran Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Moskow diskors dari badan PBB tersebut pada April 2022, kurang dari dua bulan setelah dimulainya perang Rusia di Ukraina. Resolusi atas keputusan tersebut didukung oleh 93 anggota Majelis Umum PBB, dengan 24 suara menentang dan 58 abstain.
Diplomat Israel tersebut menuduh Rusia berusaha mengalihkan perhatian dunia dari kampanye militernya yang sedang berlangsung di Ukraina dengan menarik perhatian pada tindakan IDF di Gaza dan menyebut upaya tersebut “disayangkan”.
Israel melancarkan operasi terbarunya di Gaza menyusul serangan mendadak 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina yang berbasis di Gaza; Hamas, yang merenggut nyawa lebih dari 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil.
Kampanye militer Israel di Gaza, yang mencakup pengeboman besar-besaran dan beberapa operasi darat, sejauh ini telah menewaskan lebih dari 9.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 3.700 anak-anak.
Rusia mengutuk serangan Hamas tetapi juga mengkritik pembunuhan warga sipil tanpa pandang bulu oleh Israel dan menyerukan gencatan senjata segera.
“Moskow adalah tempat terakhir yang dapat menyampaikan pesan kepada kami,” ujarnya, merujuk pada pengusiran Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Moskow diskors dari badan PBB tersebut pada April 2022, kurang dari dua bulan setelah dimulainya perang Rusia di Ukraina. Resolusi atas keputusan tersebut didukung oleh 93 anggota Majelis Umum PBB, dengan 24 suara menentang dan 58 abstain.
Diplomat Israel tersebut menuduh Rusia berusaha mengalihkan perhatian dunia dari kampanye militernya yang sedang berlangsung di Ukraina dengan menarik perhatian pada tindakan IDF di Gaza dan menyebut upaya tersebut “disayangkan”.
Israel melancarkan operasi terbarunya di Gaza menyusul serangan mendadak 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina yang berbasis di Gaza; Hamas, yang merenggut nyawa lebih dari 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil.
Kampanye militer Israel di Gaza, yang mencakup pengeboman besar-besaran dan beberapa operasi darat, sejauh ini telah menewaskan lebih dari 9.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 3.700 anak-anak.
Rusia mengutuk serangan Hamas tetapi juga mengkritik pembunuhan warga sipil tanpa pandang bulu oleh Israel dan menyerukan gencatan senjata segera.
(mas)
tulis komentar anda