Pentagon Akui Drone Mata-mata AS Berkeliaran di Gaza
Sabtu, 04 November 2023 - 11:27 WIB
Sekitar enam MQ-9 terlihat berkeliaran di selatan Gaza, sekitar 15 mil jauhnya dari pasukan darat Israel yang berjuang memasuki wilayah tersebut dari utara, menurut peneliti penerbangan Amelia Smith kepada NYT.
Beberapa UAV melayang di atas Gaza selama sekitar tiga jam pada ketinggian 25.000 kaki, diyakini dioperasikan pasukan khusus AS.
Di tengah putaran terakhir pertempuran antara Israel dan Hamas, Washington telah mengerahkan ribuan tentara ke Timur Tengah, serta sepasang kelompok penyerang kapal induk dan aset angkatan laut lainnya.
AS mengatakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk mencegah pihak luar terlibat dalam konflik.
Meskipun ada laporan sebelumnya bahwa pasukan AS dapat bertindak sebagai penjaga perdamaian di Gaza setelah perang saat ini, Gedung Putih menolak gagasan tersebut, dan bersikeras personel Amerika tidak akan beroperasi di wilayah tersebut “sekarang atau di masa depan.”
Meskipun Washington telah menyuarakan dukungan kuat terhadap aksi militer Israel di Gaza, dalam beberapa hari terakhir para pejabat telah mengusulkan “jeda kemanusiaan” untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Dalam pidatonya di Tel Aviv pada Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan gencatan senjata singkat dapat memungkinkan “distribusi bantuan kemanusiaan yang lebih efektif dan berkelanjutan.”
Gagasan itu dengan cepat ditolak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“IDF akan terus menyerang Gaza dengan seluruh kekuatannya,” ujar PM Israel seraya menambahkan, “Israel menolak gencatan senjata sementara yang tidak mencakup kembalinya sandera kami.”
Beberapa UAV melayang di atas Gaza selama sekitar tiga jam pada ketinggian 25.000 kaki, diyakini dioperasikan pasukan khusus AS.
Di tengah putaran terakhir pertempuran antara Israel dan Hamas, Washington telah mengerahkan ribuan tentara ke Timur Tengah, serta sepasang kelompok penyerang kapal induk dan aset angkatan laut lainnya.
AS mengatakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk mencegah pihak luar terlibat dalam konflik.
Meskipun ada laporan sebelumnya bahwa pasukan AS dapat bertindak sebagai penjaga perdamaian di Gaza setelah perang saat ini, Gedung Putih menolak gagasan tersebut, dan bersikeras personel Amerika tidak akan beroperasi di wilayah tersebut “sekarang atau di masa depan.”
Meskipun Washington telah menyuarakan dukungan kuat terhadap aksi militer Israel di Gaza, dalam beberapa hari terakhir para pejabat telah mengusulkan “jeda kemanusiaan” untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Dalam pidatonya di Tel Aviv pada Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan gencatan senjata singkat dapat memungkinkan “distribusi bantuan kemanusiaan yang lebih efektif dan berkelanjutan.”
Gagasan itu dengan cepat ditolak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“IDF akan terus menyerang Gaza dengan seluruh kekuatannya,” ujar PM Israel seraya menambahkan, “Israel menolak gencatan senjata sementara yang tidak mencakup kembalinya sandera kami.”
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda