Jet Tempur China Tembakkan Suar Dekat Helikopter Pemburu Kapal Selam Kanada di LCS
Jum'at, 03 November 2023 - 17:23 WIB
China mengklaim yurisdiksi bersejarah atas hampir keseluruhan Laut China Selatan yang luas, dan sejak tahun 2014 telah membangun terumbu kecil serta gundukan pasir menjadi pulau-pulau buatan yang dijaga ketat dengan rudal, landasan pacu, dan sistem senjata – yang memicu protes dari negara-negara pengklaim perairan itu.
Kepulauan Paracel, yang disebut Kepulauan Xisha oleh China, berada di bagian utara Laut China Selatan, di sebelah timur Da Nang, Vietnam, dan di selatan Pulau Hainan China.
Jalur perairan seluas 1,3 juta mil persegi ini sangat penting bagi perdagangan internasional, dengan perkiraan sepertiga pelayaran global bernilai triliunan dolar melewatinya setiap tahun. Wilayah ini juga merupakan rumah bagi daerah penangkapan ikan yang subur dan luas, dimana banyak kehidupan dan penghidupan bergantung.
Pada tahun 2016, pengadilan internasional di Den Haag menyimpulkan bahwa China tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim hak bersejarah atas sebagian besar Laut Cina Selatan. Namun China mengabaikan keputusan tersebut.
Negara-negara besar di Barat sering melakukan perjalanan melintasi laut tersebut untuk menegaskan bahwa wilayah tersebut adalah perairan internasional, sehingga memicu kemarahan Beijing.
Kepulauan Paracel, yang disebut Kepulauan Xisha oleh China, berada di bagian utara Laut China Selatan, di sebelah timur Da Nang, Vietnam, dan di selatan Pulau Hainan China.
Jalur perairan seluas 1,3 juta mil persegi ini sangat penting bagi perdagangan internasional, dengan perkiraan sepertiga pelayaran global bernilai triliunan dolar melewatinya setiap tahun. Wilayah ini juga merupakan rumah bagi daerah penangkapan ikan yang subur dan luas, dimana banyak kehidupan dan penghidupan bergantung.
Pada tahun 2016, pengadilan internasional di Den Haag menyimpulkan bahwa China tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim hak bersejarah atas sebagian besar Laut Cina Selatan. Namun China mengabaikan keputusan tersebut.
Negara-negara besar di Barat sering melakukan perjalanan melintasi laut tersebut untuk menegaskan bahwa wilayah tersebut adalah perairan internasional, sehingga memicu kemarahan Beijing.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda