Hamas Sumpah Jadikan Invasi Gaza Kutukan Sejarah bagi Israel
Jum'at, 03 November 2023 - 08:01 WIB
Israel telah menghadapi tekanan yang semakin besar dari PBB dan kelompok-kelompok kemanusiaan untuk melakukan gencatan senjata di tengah meningkatnya jumlah korban jiwa warga sipil Gaza dan ketakutan akan penyebaran konflik ke seluruh wilayah Timur Tengah.
Berbicara pada Rabu, Presiden AS Joe Biden tidak menyerukan penghentian permusuhan sepenuhnya, dan malah mendesak “jeda kemanusiaan”.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengklaim pekan ini bahwa Washington “bertekad mencegah eskalasi apa pun” dalam konflik yang sedang berlangsung.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 9.000 orang sejak 7 Oktober, termasuk lebih dari 3.600 anak-anak, menurut PBB pada Kamis, mengutip otoritas kesehatan setempat. Sekitar 22.240 orang di daerah kantong Palestina terluka.
Badan internasional tersebut juga mengutuk serangan Israel pada Rabu yang menargetkan kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza utara, dengan alasan tindakan seperti itu “dapat dianggap sebagai kejahatan perang.”
Israel bersikeras mereka menargetkan “infrastruktur” Hamas yang dibangun di dekat bangunan sipil dan bertindak “berdasarkan intelijen yang tepat.”
Hamas mengatakan tidak ada pemimpinnya yang ada di kamp Jabalia pada saat serangan terjadi.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Berbicara pada Rabu, Presiden AS Joe Biden tidak menyerukan penghentian permusuhan sepenuhnya, dan malah mendesak “jeda kemanusiaan”.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengklaim pekan ini bahwa Washington “bertekad mencegah eskalasi apa pun” dalam konflik yang sedang berlangsung.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 9.000 orang sejak 7 Oktober, termasuk lebih dari 3.600 anak-anak, menurut PBB pada Kamis, mengutip otoritas kesehatan setempat. Sekitar 22.240 orang di daerah kantong Palestina terluka.
Badan internasional tersebut juga mengutuk serangan Israel pada Rabu yang menargetkan kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza utara, dengan alasan tindakan seperti itu “dapat dianggap sebagai kejahatan perang.”
Israel bersikeras mereka menargetkan “infrastruktur” Hamas yang dibangun di dekat bangunan sipil dan bertindak “berdasarkan intelijen yang tepat.”
Hamas mengatakan tidak ada pemimpinnya yang ada di kamp Jabalia pada saat serangan terjadi.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(sya)
tulis komentar anda