Israel Bertekad Bunuh Sebanyak Mungkin Warga Sipil Palestina di Gaza, Ini Alasannya
Kamis, 02 November 2023 - 20:00 WIB
NEW YORK - Pemerintah Israel bersedia membunuh sebanyak mungkin warga sipil Palestina untuk mengalahkan Hamas di Gaza.
Israel telah menyampaikan hal ini kepada mitranya di Amerika Serikat (AS) dalam “percakapan pribadi”, menurut laporan New York Times (NYT).
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus mendukung Israel tetapi menjadi “lebih kritis” terhadap tanggapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap Hamas, karena “krisis kemanusiaan di Gaza,” menurut analisis berita yang diterbitkan NYT pada Senin (30/10/2023).
“Menjadi jelas bagi para pejabat AS bahwa para pemimpin Israel percaya bahwa jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar adalah harga yang dapat diterima dalam kampanye militer,” klaim New York Times.
NTY menambahkan, para pejabat Israel mengungkit “pemboman yang menghancurkan,” termasuk penggunaan senjata atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki, yang digunakan AS untuk melawan Jerman dan Jepang selama Perang Dunia II.
The New York Times memuat cerita tersebut dalam edisi cetak hari Selasa, yang menarik perhatian pengacara dan aktivis Steven Donziger.
“Ini mungkin bisa membantu menjelaskan skala besar kematian warga sipil dan anak-anak yang saat ini terjadi di Gaza,” ujar Donziger di Instagram.
Dia menambahkan, “Mentalitas ini mungkin juga menjelaskan mengapa Israel baru saja menjatuhkan bom besar di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza dan mengapa mereka tampaknya menargetkan warga sipil.”
Israel telah menyampaikan hal ini kepada mitranya di Amerika Serikat (AS) dalam “percakapan pribadi”, menurut laporan New York Times (NYT).
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus mendukung Israel tetapi menjadi “lebih kritis” terhadap tanggapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap Hamas, karena “krisis kemanusiaan di Gaza,” menurut analisis berita yang diterbitkan NYT pada Senin (30/10/2023).
“Menjadi jelas bagi para pejabat AS bahwa para pemimpin Israel percaya bahwa jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar adalah harga yang dapat diterima dalam kampanye militer,” klaim New York Times.
NTY menambahkan, para pejabat Israel mengungkit “pemboman yang menghancurkan,” termasuk penggunaan senjata atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki, yang digunakan AS untuk melawan Jerman dan Jepang selama Perang Dunia II.
The New York Times memuat cerita tersebut dalam edisi cetak hari Selasa, yang menarik perhatian pengacara dan aktivis Steven Donziger.
“Ini mungkin bisa membantu menjelaskan skala besar kematian warga sipil dan anak-anak yang saat ini terjadi di Gaza,” ujar Donziger di Instagram.
Dia menambahkan, “Mentalitas ini mungkin juga menjelaskan mengapa Israel baru saja menjatuhkan bom besar di kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza dan mengapa mereka tampaknya menargetkan warga sipil.”
tulis komentar anda