Massa Rusia Marah atas Perang Gaza, Serbu Bandara Buru Warga Israel
Senin, 30 Oktober 2023 - 06:34 WIB
MOSKOW - Massa di Rusia menyerbu bandara di Dagestan dan memburu warga Israel dan Yahudi pada hari Minggu. Mereka marah atas perang militer Zionis yang kejam di Gaza, Palestina.
Amuk massa ini terjadi setelah muncul laporan bahwa ada penerbangan yang tiba dari Israel.
Kekerasan itu mendorong pemerintah Zionis meminta pemerintah Rusia untuk melindungi warga Israel.
Mengutip laporan RT dan Izvestia, Senin (30/10/2023), puluhan demonstran yang marah menerobos pintu dan penghalang bandara. Sebagian dari mereka berlari ke landasan pacu.
Tak lama setelah itu, badan penerbangan Rusia; Rossavitsia, mengumumkan bahwa mereka telah menutup bandara untuk penerbangan masuk dan keluar dan pasukan keamanan telah tiba di lokasi.
“Situasinya terkendali, penegak hukum bekerja di lokasi kejadian,” demikian pernyataan pemerintah Republik Dagestan Rusia yang di-posting di Telegram.
Rossavitsia mengumumkan pada Minggu malam bahwa bandara tersebut telah “dibebaskan” dari massa dan akan tetap ditutup hingga 6 November.
Sebelumnya beberapa saluran Telegram lokal memperlihatkan foto dan video puluhan pria yang menunggu di luar bandara untuk menghentikan mobil, dan beberapa di antaranya berusaha mendobrak penghalang keamanan.
Amuk massa ini terjadi setelah muncul laporan bahwa ada penerbangan yang tiba dari Israel.
Kekerasan itu mendorong pemerintah Zionis meminta pemerintah Rusia untuk melindungi warga Israel.
Mengutip laporan RT dan Izvestia, Senin (30/10/2023), puluhan demonstran yang marah menerobos pintu dan penghalang bandara. Sebagian dari mereka berlari ke landasan pacu.
Tak lama setelah itu, badan penerbangan Rusia; Rossavitsia, mengumumkan bahwa mereka telah menutup bandara untuk penerbangan masuk dan keluar dan pasukan keamanan telah tiba di lokasi.
“Situasinya terkendali, penegak hukum bekerja di lokasi kejadian,” demikian pernyataan pemerintah Republik Dagestan Rusia yang di-posting di Telegram.
Rossavitsia mengumumkan pada Minggu malam bahwa bandara tersebut telah “dibebaskan” dari massa dan akan tetap ditutup hingga 6 November.
Sebelumnya beberapa saluran Telegram lokal memperlihatkan foto dan video puluhan pria yang menunggu di luar bandara untuk menghentikan mobil, dan beberapa di antaranya berusaha mendobrak penghalang keamanan.
tulis komentar anda