Israel Ngambek Erdogan Kecam Aksi Bombardir Gaza, Tarik Staf Diplomatik
Minggu, 29 Oktober 2023 - 09:55 WIB
TEL AVIV - Israel mengatakan pihaknya menarik kembali staf diplomatiknya dari Turki setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan melancarkan serangan sengit terhadap operasi militernya terhadap militan Hamas di Jalur Gaza .
Keputusan tersebut memberikan pukulan telak terhadap upaya baru kedua pihak untuk memulihkan hubungan politik dan ekonomi setelah satu dekade membeku.
Israel dan Turki – negara berpenduduk mayoritas Muslim yang membentuk benteng pertahanan NATO di Timur Tengah – baru saja setuju untuk mengangkat kembali duta besar mereka tahun lalu.
Mereka juga memulai kembali diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung Amerika Serikat (AS) yang dapat menjadi dasar bagi kerja sama yang lebih erat dan bertahan lama di tahun-tahun mendatang.
Namun hubungan mereka retak ketika Erdogan meningkatkan kecamannya terhadap operasi militer balasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Militan Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 220 orang.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan 7.703 orang – sebagian besar warga sipil – dan lebih dari 3.500 di antaranya adalah anak-anak.
Partai Erdogan yang berakar pada Islam menggelar unjuk rasa besar-besaran di Istanbul pada hari Sabtu yang menurut presiden dihadiri sekitar 1,5 juta orang.
Keputusan tersebut memberikan pukulan telak terhadap upaya baru kedua pihak untuk memulihkan hubungan politik dan ekonomi setelah satu dekade membeku.
Israel dan Turki – negara berpenduduk mayoritas Muslim yang membentuk benteng pertahanan NATO di Timur Tengah – baru saja setuju untuk mengangkat kembali duta besar mereka tahun lalu.
Mereka juga memulai kembali diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung Amerika Serikat (AS) yang dapat menjadi dasar bagi kerja sama yang lebih erat dan bertahan lama di tahun-tahun mendatang.
Namun hubungan mereka retak ketika Erdogan meningkatkan kecamannya terhadap operasi militer balasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Militan Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 220 orang.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan 7.703 orang – sebagian besar warga sipil – dan lebih dari 3.500 di antaranya adalah anak-anak.
Partai Erdogan yang berakar pada Islam menggelar unjuk rasa besar-besaran di Istanbul pada hari Sabtu yang menurut presiden dihadiri sekitar 1,5 juta orang.
tulis komentar anda