Kanada Bantu China Buru Buronan Selama Beberapa Dekade
Selasa, 24 Oktober 2023 - 11:59 WIB
Seorang juru bicara badan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email: "Dalam semua kasus di mana CBSA memutuskan untuk mengajukan tuduhan tidak dapat diterimanya, Dewan Imigrasi dan Pengungsi adalah pengambil keputusan akhir."
The Fifth Estate menemukan fakta bahwa selama dua dekade terakhir, China mewajibkan kerja sama Kanada dalam perburuan buronan untuk kerja sama dalam hal-hal yang mendesak bagi Kanada.
Dalam laporan itu, RCMP dan CBSA berpartisipasi dalam kelompok kerja dengan rekan-rekan mereka di China untuk membahas berbagai bidang kolaborasi, termasuk memulangkan buronan di Kanada kembali ke China.
Laporan tahunan Komite Keamanan dan Intelijen Nasional Anggota Parlemen tahun 2019 lebih lanjut mencatat bahwa pada 2015, Urusan Global Kanada memimpin di Ottawa dan "membentuk kelompok kerja antardepartemen dengan CSIS, RCMP, Departemen Kehakiman, dan CBSA yang bertemu secara teratur (setiap dua hingga tiga bulan) untuk mendiskusikan Fox Hunt."
RCMP menolak permintaan wawancara The Fifth Estate untuk cerita ini, namun dalam tanggapan email-nya dikatakan bahwa "melalui kantor Interpol Ottawa dan program petugas penghubung RCMP kami, RCMP bekerja dengan lembaga penegak hukum asing untuk memfasilitasi aspek investigasi internasional."
"Bantuan RCMP dalam masalah internasional selalu dilakukan dengan uji tuntas dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan di Kanada," demikian isi email tersebut.
Lebih lanjut, laporan The Fifth Estate menyebutkan bahwa awal mula kerja sama Kanada dengan perburuan buronan global oleh China dimulai sejak lebih dari 20 tahun yang lalu ketika kasus korupsi besar-besaran terjadi di provinsi Fujian.
Pada 1999, pejabat imigrasi Kanada menerima klaim status pengungsi dari seorang pria yang dikenal di media Barat sebagai "orang paling dicari di China" dan "raja penyelundupan”.
Lai Changxing diduga telah menyuap pejabat China untuk mengimpor rokok, minyak, dan komoditas lainnya tanpa pajak. Ketika angin politik mulai berubah, Lai meninggalkan China dan tiba di Kanada.
The Fifth Estate menemukan fakta bahwa selama dua dekade terakhir, China mewajibkan kerja sama Kanada dalam perburuan buronan untuk kerja sama dalam hal-hal yang mendesak bagi Kanada.
Dalam laporan itu, RCMP dan CBSA berpartisipasi dalam kelompok kerja dengan rekan-rekan mereka di China untuk membahas berbagai bidang kolaborasi, termasuk memulangkan buronan di Kanada kembali ke China.
Laporan tahunan Komite Keamanan dan Intelijen Nasional Anggota Parlemen tahun 2019 lebih lanjut mencatat bahwa pada 2015, Urusan Global Kanada memimpin di Ottawa dan "membentuk kelompok kerja antardepartemen dengan CSIS, RCMP, Departemen Kehakiman, dan CBSA yang bertemu secara teratur (setiap dua hingga tiga bulan) untuk mendiskusikan Fox Hunt."
RCMP menolak permintaan wawancara The Fifth Estate untuk cerita ini, namun dalam tanggapan email-nya dikatakan bahwa "melalui kantor Interpol Ottawa dan program petugas penghubung RCMP kami, RCMP bekerja dengan lembaga penegak hukum asing untuk memfasilitasi aspek investigasi internasional."
"Bantuan RCMP dalam masalah internasional selalu dilakukan dengan uji tuntas dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan di Kanada," demikian isi email tersebut.
Perburuan Buronan Global
Lebih lanjut, laporan The Fifth Estate menyebutkan bahwa awal mula kerja sama Kanada dengan perburuan buronan global oleh China dimulai sejak lebih dari 20 tahun yang lalu ketika kasus korupsi besar-besaran terjadi di provinsi Fujian.
Pada 1999, pejabat imigrasi Kanada menerima klaim status pengungsi dari seorang pria yang dikenal di media Barat sebagai "orang paling dicari di China" dan "raja penyelundupan”.
Lai Changxing diduga telah menyuap pejabat China untuk mengimpor rokok, minyak, dan komoditas lainnya tanpa pajak. Ketika angin politik mulai berubah, Lai meninggalkan China dan tiba di Kanada.
Lihat Juga :
tulis komentar anda