Kanada Bantu China Buru Buronan Selama Beberapa Dekade

Selasa, 24 Oktober 2023 - 11:59 WIB
Temuan investigasi The Fifth Estate menyebbutkan Pemerintah Kanada membantu China dalam mengejar buronan warga negara China yang tinggal di luar negeri. Foto/CBC/The Fifth Estate
OTTAWA - Pemerintah Kanada telah memberikan bantuan kepada otoritas penegak hukum China dalam mengejar buronan warga negara China yang tinggal di luar negeri, dan Beijing telah memastikan kerja sama Ottawa yang berkelanjutan melalui sejumlah langkah, termasuk barter perdagangan.

Itu merupakan temuan investigasi The Fifth Estate milik kantor berita Canadian Broadcasting Corporation (CBC).

The Fifth Estate mengatakan bahwa di Kanada, bantuan seperti ini terkadang merupakan hasil dari kesepakatan quid pro quo dengan China, melibatkan orang-orang yang mengetahui langsung hubungan tersebut, termasuk dua mantan duta besar Kanada untuk China.

Mantan petugas operasi Royal Canadian Mounted Police (RCMP) di British Columbia Calvin Chrustie mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia menerima arahan "dari tingkat tertinggi di Ottawa" untuk "membantu dan bekerja sama" dengan pejabat China mengenai "buronan terkenal yang mereka diincar di daerah Vancouver”.

Chrustie mengatakan dirinya menolak memfasilitasi pertemuan para pejabat China yang ingin mewawancarai buronan tersebut, dan meyakinkan orang itu untuk secara sukarela pulang ke China untuk menghadapi tuntutan.





Temuan investigasi dari The Fifth Estate, yang dikutip ANI, Selasa (24/10/2023), menyebutkan China telah memastikan kelanjutan kerja sama Kanada dengan melakukan barter perdagangan, menawarkan bantuan untuk memerangi obat-obatan terlarang dan merundingkan pembebasan warga Kanada yang ditahan secara sewenang-wenang di China.

Sekadar diketahui, The Fifth Estate adalah serial investigasi pemenang penghargaan CBC News.

Pengacara imigrasi veteran Toronto Lorne Waldman, yang mewakili sejumlah orang yang kini berada di Kanada dan dicari oleh pihak berwenang China, mengatakan bahwa, "Kepentingan ekonomi kami mendorong hal ini."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More