Presiden Mesir al-Sisi Tolak Masuk Pengungsi Gaza Meski Terancam Dibom Israel
Kamis, 19 Oktober 2023 - 09:57 WIB
Tekanan meningkat agar bantuan diizinkan masuk melalui penyeberangan Rafah Mesir dengan Gaza, satu-satunya akses ke wilayah yang terkepung dan tidak dikontrol oleh Israel.
Presiden Sisi mengatakan Mesir "tidak menutup" penyeberangan tersebut. "Namun perkembangan di lapangan dan pengeboman berulang-ulang yang dilakukan Israel terhadap penyeberangan sisi Palestina telah menghalangi operasinya," katanya.
Ratusan truk yang membawa bantuan telah menunggu selama enam hari di sisi penyeberangan Mesir, yang telah dibom empat kali oleh pesawat tempur Israel.
Kanselir Scholz mengatakan kepada wartawan bahwa Berlin dan Kairo bekerja sama untuk mendapatkan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza secepat mungkin.
Kedua pemimpin tersebut juga memperingatkan akan adanya ancaman penyebaran regional, di mana presiden Mesir menyerukan “intervensi internasional segera” untuk menghentikan eskalasi militer berbahaya yang mungkin tidak terkendali.
Scholz menegaskan kembali bahwa Jerman berusaha menghindari "perang besar di Timur Tengah" dan memperingatkan Hizbullah dan Iran "sekali lagi untuk tidak ikut campur dalam konflik ini".
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
Presiden Sisi mengatakan Mesir "tidak menutup" penyeberangan tersebut. "Namun perkembangan di lapangan dan pengeboman berulang-ulang yang dilakukan Israel terhadap penyeberangan sisi Palestina telah menghalangi operasinya," katanya.
Ratusan truk yang membawa bantuan telah menunggu selama enam hari di sisi penyeberangan Mesir, yang telah dibom empat kali oleh pesawat tempur Israel.
Kanselir Scholz mengatakan kepada wartawan bahwa Berlin dan Kairo bekerja sama untuk mendapatkan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza secepat mungkin.
Kedua pemimpin tersebut juga memperingatkan akan adanya ancaman penyebaran regional, di mana presiden Mesir menyerukan “intervensi internasional segera” untuk menghentikan eskalasi militer berbahaya yang mungkin tidak terkendali.
Scholz menegaskan kembali bahwa Jerman berusaha menghindari "perang besar di Timur Tengah" dan memperingatkan Hizbullah dan Iran "sekali lagi untuk tidak ikut campur dalam konflik ini".
Lihat Juga: 3 Alasan Hamas Ingin Menghentikan Perang di Gaza, Nomor 2 Sikap Negara Islam Mengecewakan
(mas)
tulis komentar anda