Hizbullah Hancurkan Kamera Pengintai Israel di Sepanjang Perbatasan Lebanon

Senin, 16 Oktober 2023 - 21:15 WIB
Pasukan Israel menembakkan bom fosfor putih di desa perbatasan Lebanon dan Israel, 15 Oktober 2023. Foto/REUTERS
BEIRUT - Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan pada Senin (16/10/2023) bahwa mereka mulai menghancurkan kamera pengintai di beberapa pos militer Israel di sepanjang perbatasan.

Aksi itu ketika ketegangan meningkat menyusul perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Cabang media militer Hizbullah merilis satu video yang menunjukkan penembak jitu menembaki dan menghancurkan kamera pengintai yang ditempatkan di lima titik di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, termasuk satu di luar kota Metula di Israel.



Kelompok Hizbullah tampaknya ingin mencegah tentara Israel memantau pergerakan di sisi perbatasan Lebanon setelah baku tembak berhari-hari yang menyebabkan sekitar tujuh orang tewas, termasuk empat pejuang Hizbullah, di sisi Lebanon.

Sejak serangan kelompok pejuang Palestina Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil dan tentara Israel, ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Pejuang Hizbullah menembakkan rudal anti-tank ke posisi tentara Israel dan pasukan Israel menembaki daerah perbatasan di sisi perbatasan Lebanon.

Israel dan Hizbullah adalah musuh bebuyutan yang berperang selama sebulan pada musim panas 2006 dan berakhir imbang.

Israel menganggap kelompok Syiah yang didukung Iran itu sebagai ancaman paling serius, dan memperkirakan Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang ditujukan ke Israel.



Ada kekhawatiran Hizbullah yang didukung Iran dapat ikut berperang dengan Israel dan awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan pemain lain di Timur Tengah untuk tidak ikut serta dalam konflik tersebut.

AS telah mengirim kapal perang Amerika ke wilayah tersebut dan berjanji memberikan dukungan penuh untuk Israel.

Legislator Hizbullah Hassan Fadlallah mengatakan pada Minggu bahwa kelompok tersebut siap menghadapi segala kemungkinan.

Dia menambahkan, “Kami tidak ingin mengungkapkan apa langkah selanjutnya.”

Dia mengatakan langkah Hizbullah selanjutnya “terkait dengan apa yang terjadi di Gaza.”

Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Catherine Colonna tiba di Beirut di mana dia akan bertemu para pejabat untuk membahas ketegangan perbatasan.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan pemerintah negara itu yang lumpuh secara politik telah berupaya keras meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan selatannya dengan Israel dan menghindari menyeret negara kecil itu ke dalam perang baru.

Sebelumnya pada Senin, militer Israel memerintahkan warga yang tinggal di 28 komunitas dekat perbatasan Lebanon untuk mengungsi.

Perintah militer ini berdampak pada masyarakat yang berada dalam jarak 2 kilometer (1,2 mil) dari perbatasan.

Hizbullah mengatakan peningkatan serangan tersebut merupakan peringatan dan bukan berarti kelompok tersebut memutuskan untuk berperang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah mengirimkan dua pengiriman pasokan medis ke Beirut sebagai persiapan menghadapi potensi eskalasi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More