'Mati Lebih Baik daripada Pergi Meninggalkan Gaza'

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 09:11 WIB
Para warga Palestina menolak ultimatum Israel agar meninggalkan Gaza menjelang serangan darat militer Zionis. Foto/REUTERS
GAZA - Mohammad (20) berdiri di jalan di luar sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel dua hari lalu di dekat pusat Gaza.

Warga Palestina ini menolak seruan Israel agar meninggalkan Jalur Gaza menjelang serangan darat oleh militer Zionis.

Seruan itu ditujukan kepada lebih dari 1 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza. Meskipun beberapa orang mengindahkan seruan untuk pergi, pada Jumat petang hanya ada sedikit tanda eksodus massal.

“Mati lebih baik daripada pergi [meninggalkan Gaza],” kata Mohammad, seperti dikutip AFP, Sabtu (14/10/2023).



"Saya lahir di sini, dan saya akan mati di sini, meninggalkannya adalah sebuah stigma," katanya lagi.



Dengan terputusnya pasokan listrik dan berkurangnya makanan serta air di wilayah kantong Palestina setelah seminggu serangan udara dan blokade penuh Israel, PBB mengatakan warga sipil Gaza berada dalam situasi yang mustahil.

“Jeratan di sekitar penduduk sipil di Gaza semakin ketat. Bagaimana 1,1 juta orang bisa berpindah melintasi zona perang yang padat penduduknya dalam waktu kurang dari 24 jam?” tulis Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths di media sosial.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan evakuasi besar-besaran seperti itu adalah sebuah "perintah yang sulit", namun Washington tidak akan ragu-ragu dengan keputusan sekutunya yang meminta warga sipil untuk menyingkir.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More