Israel Luncurkan Serangan Darat Pertama ke Gaza, Netanyahu: Ini Baru Permulaan
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 07:53 WIB
“Kami menyerang musuh-musuh kami dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Netanyahu dalam pernyataan singkat yang disiarkan di televisi setelah hari Sabat Yahudi dimulai.
“Saya tekankan bahwa ini hanyalah permulaan," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/10/2023).
Beberapa ribu warga Gaza turun ke jalan menuju bagian utara Jalur Gaza, namun tidak mungkin untuk memperkirakan jumlah mereka. Banyak orang lain mengatakan mereka tidak akan pergi.
“Kematian lebih baik daripada pergi,” kata Mohammad (20), berdiri di jalan di luar sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel sebelumnya di dekat pusat Gaza.
Masjid-masjid menyiarkan pesan: "Pertahankan rumah Anda. Pertahankan tanah Anda".
“Kami memberi tahu masyarakat di Gaza utara dan Kota Gaza, tetap tinggal di rumah dan tempat Anda,” kata Eyad Al-Bozom, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, pada konferensi pers.
Pihak berwenang Gaza mengatakan 70 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka ketika Israel menyerang mobil dan truk yang membawa orang-orang yang melarikan diri dari jalur utara menuju selatan. Klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.
PBB dan organisasi-organisasi lain memperingatkan akan terjadinya bencana jika begitu banyak orang terpaksa mengungsi, dan mengatakan pengepungan di daerah kantong Palestina tersebut harus dicabut agar bantuan dapat masuk.
"Situasi di Gaza telah mencapai titik terendah baru yang berbahaya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat.
“Kami membutuhkan akses kemanusiaan segera di seluruh Gaza, sehingga kami bisa mendapatkan bahan bakar, makanan, dan air bagi semua orang yang membutuhkan. Bahkan perang pun ada aturannya.”
“Saya tekankan bahwa ini hanyalah permulaan," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/10/2023).
Beberapa ribu warga Gaza turun ke jalan menuju bagian utara Jalur Gaza, namun tidak mungkin untuk memperkirakan jumlah mereka. Banyak orang lain mengatakan mereka tidak akan pergi.
“Kematian lebih baik daripada pergi,” kata Mohammad (20), berdiri di jalan di luar sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel sebelumnya di dekat pusat Gaza.
Masjid-masjid menyiarkan pesan: "Pertahankan rumah Anda. Pertahankan tanah Anda".
“Kami memberi tahu masyarakat di Gaza utara dan Kota Gaza, tetap tinggal di rumah dan tempat Anda,” kata Eyad Al-Bozom, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, pada konferensi pers.
Pihak berwenang Gaza mengatakan 70 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka ketika Israel menyerang mobil dan truk yang membawa orang-orang yang melarikan diri dari jalur utara menuju selatan. Klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.
PBB dan organisasi-organisasi lain memperingatkan akan terjadinya bencana jika begitu banyak orang terpaksa mengungsi, dan mengatakan pengepungan di daerah kantong Palestina tersebut harus dicabut agar bantuan dapat masuk.
"Situasi di Gaza telah mencapai titik terendah baru yang berbahaya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Jumat.
“Kami membutuhkan akses kemanusiaan segera di seluruh Gaza, sehingga kami bisa mendapatkan bahan bakar, makanan, dan air bagi semua orang yang membutuhkan. Bahkan perang pun ada aturannya.”
tulis komentar anda