Vladimir Putin: Israel Punya Hak untuk Membela Diri
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 20:25 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Israel tentu saja mempunyai hak untuk membela diri terhadap kebrutalan Hamas . Namun ia yakin bahwa hanya hidup berdampingan secara damai dengan negara Palestina, seperti yang diusulkan oleh PBB, yang dapat menyelesaikan konflik dalam jangka panjang.
Pemimpin Rusia tersebut menegaskan kembali keprihatinan Moskow atas meningkatnya kekerasan di Timur Tengah, dan menekankan bahwa ribuan warga sipil Israel dan Palestina telah terbunuh atau terluka sejak Sabtu lalu ketika Hamas melancarkan serangan mendadak keluar dari Gaza.
"Israel menjadi sasaran serangan yang kebrutalannya belum pernah terjadi sebelumnya, dan Israel tentunya mempunyai hak untuk mempertahankan diri, untuk memastikan keberadaannya yang damai,” kata pemimpin Rusia tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/10/2023).
Putin menegaskan kembali posisinya bahwa krisis yang sedang berlangsung disebabkan oleh kegagalan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS).
“Amerika, yang didukung oleh negara-negara satelitnya di Eropa, mencoba memonopoli penyelesaian di Timur Tengah, namun tidak peduli untuk menemukan kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” ujarnya.
“Garis sepihak AS selama bertahun-tahun telah membuat situasi semakin menemui jalan buntu,” tambah Putin, seraya mencatat bahwa aktivitas pemukiman Israel berkontribusi pada terganggunya proses perdamaian.
Laporan bahwa Israel akan segera melancarkan operasi darat di Gaza semakin menambah kekhawatiran Rusia, menurut presiden.
"Penggunaan perangkat keras militer yang berat di daerah perkotaan adalah sebuah hal yang sulit dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak, sementara jika tidak melakukan hal tersebut akan membuat potensi operasi menjadi lebih sulit," katanya seraya menambahkan bahwa korban sipil kemungkinan besar “benar-benar tidak dapat diterima.”
Pemimpin Rusia tersebut kembali menyerukan deeskalasi dan mengatakan bahwa penerapan proposal dua negara yang didukung PBB, yang mana negara Palestina akan memiliki Ibu Kota di Yerusalem Timur, tampaknya merupakan satu-satunya cara menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.
Putin berbicara di Kyrgyzstan pada pertemuan para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi antar pemerintah yang menyatukan negara-negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Israel telah berjanji untuk melenyapkan Hamas atas serangan mematikannya. Militernya telah mengepung Jalur Gaza. Pada hari Kamis waktu setempat, pemerintah Israel memerintahkan semua orang yang tinggal di bagian utara wilayah pesisir itu (lebih dari 1 juta orang) untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam demi keselamatan pribadi mereka.
Pemimpin Rusia tersebut menegaskan kembali keprihatinan Moskow atas meningkatnya kekerasan di Timur Tengah, dan menekankan bahwa ribuan warga sipil Israel dan Palestina telah terbunuh atau terluka sejak Sabtu lalu ketika Hamas melancarkan serangan mendadak keluar dari Gaza.
"Israel menjadi sasaran serangan yang kebrutalannya belum pernah terjadi sebelumnya, dan Israel tentunya mempunyai hak untuk mempertahankan diri, untuk memastikan keberadaannya yang damai,” kata pemimpin Rusia tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga
Putin menegaskan kembali posisinya bahwa krisis yang sedang berlangsung disebabkan oleh kegagalan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS).
“Amerika, yang didukung oleh negara-negara satelitnya di Eropa, mencoba memonopoli penyelesaian di Timur Tengah, namun tidak peduli untuk menemukan kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak,” ujarnya.
“Garis sepihak AS selama bertahun-tahun telah membuat situasi semakin menemui jalan buntu,” tambah Putin, seraya mencatat bahwa aktivitas pemukiman Israel berkontribusi pada terganggunya proses perdamaian.
Laporan bahwa Israel akan segera melancarkan operasi darat di Gaza semakin menambah kekhawatiran Rusia, menurut presiden.
Baca Juga
"Penggunaan perangkat keras militer yang berat di daerah perkotaan adalah sebuah hal yang sulit dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi semua pihak, sementara jika tidak melakukan hal tersebut akan membuat potensi operasi menjadi lebih sulit," katanya seraya menambahkan bahwa korban sipil kemungkinan besar “benar-benar tidak dapat diterima.”
Pemimpin Rusia tersebut kembali menyerukan deeskalasi dan mengatakan bahwa penerapan proposal dua negara yang didukung PBB, yang mana negara Palestina akan memiliki Ibu Kota di Yerusalem Timur, tampaknya merupakan satu-satunya cara menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.
Putin berbicara di Kyrgyzstan pada pertemuan para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi antar pemerintah yang menyatukan negara-negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.
Israel telah berjanji untuk melenyapkan Hamas atas serangan mematikannya. Militernya telah mengepung Jalur Gaza. Pada hari Kamis waktu setempat, pemerintah Israel memerintahkan semua orang yang tinggal di bagian utara wilayah pesisir itu (lebih dari 1 juta orang) untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam demi keselamatan pribadi mereka.
Baca Juga
(ian)
tulis komentar anda