Putin dan Kim Jong-un Makin Lengket, AS Kirim Kapal Induk ke Korsel
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 03:40 WIB
Kapal induk USS Ronald Reagan milik Amerika Serikat tiba di Korea Selatan untuk unjuk kekuatan pada Korea Utara. Foto/REUTERS
SEOUL - Sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan (Korsel) pada Kamis pagi. Ini sebagai unjuk kekuatan setelah Washington curiga Korea Utara (Korut) berkolaborasi dengan Rusia.
Kecurigaan itu muncul setelah pemimpin Korut Kim Jong-un semakin akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Washington telah memperingatkan Pyongyang agar tidak memasok senjata ke Moskow untuk perangnya melawan Ukraina.
Kapal induk USS Ronald Reagan dan kelompok tempurnya telah berlabuh di pelabuhan Busan di pantai selatan Korea Selatan. Demikian pengumuman Kementerian Pertahanan Korea Selatan yang dikutip AP, Jumat (13/10/2023).
Kelompok kapal induk tersebut akan tinggal di Busan hingga Senin depan, setelah latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang awal pekan ini.
Pengerahan kelompok tempur kapal induk itu merupakan bagian dari perjanjian AS dengan Korea Selatan untuk meningkatkan “visibilitas rutin” aset militer Amerika di wilayah Semenanjung Korea.
Kekhawatiran meningkat di pihak AS dalam beberapa pekan terakhir atas upaya Korea Utara untuk menegosiasikan kesepakatan senjata dengan Rusia. Kim Jong-un telah bertemu dengan Putin di Rusia bulan lalu.
Para analis pertahanan yakin Korea Utara ingin menukar pengiriman senjata kecil dan amunisi—untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina—dengan teknologi nuklir dan satelit Rusia yang canggih.
Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudalnya dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir September, Kim Jong-un meminta negaranya untuk meningkatkan produksi senjata nuklir, menggambarkan “Perang Dingin" baru dengan AS.
“Kebijakan pembangunan kekuatan nuklir Korea Utara telah dijadikan permanen sebagai hukum dasar negara, yang tidak boleh diabaikan oleh siapa pun,” kata Kim Jong-un dalam pidatonya di depan Parlemen baru-baru ini.
Media pemerintah Korut pada Kamis melaporkan Putin dan Kim Jong-un bertukar surat minggu ini dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Dalam pesannya kepada Putin, Kim mengatakan dia “sangat puas” atas “pertukaran pendapat yang jujur dan komprehensif” selama pertemuan keduanya baru-baru ini. Dia juga menghendaki Rusia untuk mengalahkan kebijakan hegemoni imperialis dan langkah-langkahnya untuk mengisolasi dan membungkam Rusia.
Putin mengatakan kepada Kim dalam pesannya bahwa dia puas dengan hubungan kedua negara dan berharap hubungan kedua negara akan terus membaik.
Kecurigaan itu muncul setelah pemimpin Korut Kim Jong-un semakin akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Washington telah memperingatkan Pyongyang agar tidak memasok senjata ke Moskow untuk perangnya melawan Ukraina.
Kapal induk USS Ronald Reagan dan kelompok tempurnya telah berlabuh di pelabuhan Busan di pantai selatan Korea Selatan. Demikian pengumuman Kementerian Pertahanan Korea Selatan yang dikutip AP, Jumat (13/10/2023).
Kelompok kapal induk tersebut akan tinggal di Busan hingga Senin depan, setelah latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang awal pekan ini.
Pengerahan kelompok tempur kapal induk itu merupakan bagian dari perjanjian AS dengan Korea Selatan untuk meningkatkan “visibilitas rutin” aset militer Amerika di wilayah Semenanjung Korea.
Kekhawatiran meningkat di pihak AS dalam beberapa pekan terakhir atas upaya Korea Utara untuk menegosiasikan kesepakatan senjata dengan Rusia. Kim Jong-un telah bertemu dengan Putin di Rusia bulan lalu.
Para analis pertahanan yakin Korea Utara ingin menukar pengiriman senjata kecil dan amunisi—untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina—dengan teknologi nuklir dan satelit Rusia yang canggih.
Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudalnya dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir September, Kim Jong-un meminta negaranya untuk meningkatkan produksi senjata nuklir, menggambarkan “Perang Dingin" baru dengan AS.
“Kebijakan pembangunan kekuatan nuklir Korea Utara telah dijadikan permanen sebagai hukum dasar negara, yang tidak boleh diabaikan oleh siapa pun,” kata Kim Jong-un dalam pidatonya di depan Parlemen baru-baru ini.
Media pemerintah Korut pada Kamis melaporkan Putin dan Kim Jong-un bertukar surat minggu ini dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Dalam pesannya kepada Putin, Kim mengatakan dia “sangat puas” atas “pertukaran pendapat yang jujur dan komprehensif” selama pertemuan keduanya baru-baru ini. Dia juga menghendaki Rusia untuk mengalahkan kebijakan hegemoni imperialis dan langkah-langkahnya untuk mengisolasi dan membungkam Rusia.
Putin mengatakan kepada Kim dalam pesannya bahwa dia puas dengan hubungan kedua negara dan berharap hubungan kedua negara akan terus membaik.
(mas)
tulis komentar anda