Mengenal Jihad Islam, Kelompok Terkuat Kedua Setelah Hamas
Kamis, 12 Oktober 2023 - 17:09 WIB
JAKARTA - Jihad Islam Palestina atau dikenal Palestinian Islamic Jihad (PIJ) adalah kelompok Islam yang terbilang vokal melakukan perlawanan terhadap agresi zionis. Selain Hamas, kelompok ini juga kerap membuat Israel kewalahan terhadap berbagai serangan.
Saat ini Hamas dan Israel sedang dalam suasana tegang, terlebih setelah Israel merespon serangan Hamas ke Israel (7/10) dan telah mengumumkan pernyataan perang terhadap Hamas di jalur Gaza.
Jika bicara mengenai kelompok yang menegakan perlawan terhadap Israel, selain Hamas, kelompok Jihad Islam menjadi yang terbesar kedua di Palestina. Lantas bagaimana kinerja Jihad Islam? bagaimana sepak terjangnya selama ini?
Berikut ulasan mengenai Jihad Islam untuk mengenal lebih dalam:
Dikutip dari Al-Jazeera Kamis (12/10/2023), Jihad Islam atau lebih dikenal dengan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) didirikan pada tahun 1981 oleh mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza.
Jihad Islam, meskipun kritis terhadap Otoritas Palestina dan kebijakannya, fokus pada konfrontasi militer dengan Israel tanpa partisipasi politik.
Mereka mendapatkan dukungan Iran dalam pelatihan, keahlian, dan dana, namun mayoritas senjata diproduksi lokal.
Selain Gaza, Jihad Islam hadir di Jenin (Tepi Barat) dan memiliki kepemimpinan di Lebanon dan Suriah dengan hubungan dekat dengan pejabat Iran.
Jihad Islam berfokus pada perjuangan bersenjata untuk mencapai tujuan politik dan agamanya, yaitu mendirikan negara Islam di wilayah Palestina.
Tujuan utama Jihad Islam adalah untuk membebaskan seluruh wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, dari pendudukan Israel.
Mereka menganggap bahwa penyelesaian konflik dengan Israel hanya dapat dicapai melalui jihad, atau perjuangan bersenjata.
Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina saat ini adalah Ziad al-Nakhalah, terpilih pada tahun 2018. Al-Nakhalah, lahir di Jalur Gaza pada tahun 1953, terlibat dengan Jihad Islam sejak 1982 dan memegang peran penting dalam membentuk sayap militer gerakan tersebut.
Banyak anggota senior kelompok ini telah dibunuh oleh Israel, termasuk pendiri kelompok, Fathi Shaqaqi, yang tewas di Malta pada tahun 1995.
Pada tahun-tahun terakhir, serangan udara Israel telah menewaskan pemimpin senior PIJ lainnya beberapa diantaranya adalah Khaled Mansour dan Taysir al-Jabari.
Al-Jabari bertanggung jawab atas kegiatan Jihad Islam selama serangan pasukan Israel tahun 2021. Dia menggantikan Bahaa Abu al-Ata, yang juga dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2019.
Kemudian, salah satu tokoh sentral Jihad Islam adalah komandan unit roket, Ghali, yang bertugas menargetkan dan meluncurkan bahan peledak.
Baru-baru ini, PIJ mengumumkan tiga komandannya tewas dalam serangan udara Israel dan berjanji untuk membalas kematian mereka.
Sejatinya, Jihad Islam merupakan kelompok yang lebih kecil dibanding Hamas di Jalur Gaza.
Namun PIJ memiliki peran penting dalam konfrontasi dengan Israel dengan persenjataan termasuk senjata ringan, mortir, roket, dan rudal anti-tank, meskipun tidak sekuat Hamas dalam hal roket jarak jauh.
Demikian ulasan mengenai Kelompok Jihad Islam atau lebih dikenal dengan Palestinian Islamic Jihad (PIJ). Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
Saat ini Hamas dan Israel sedang dalam suasana tegang, terlebih setelah Israel merespon serangan Hamas ke Israel (7/10) dan telah mengumumkan pernyataan perang terhadap Hamas di jalur Gaza.
Jika bicara mengenai kelompok yang menegakan perlawan terhadap Israel, selain Hamas, kelompok Jihad Islam menjadi yang terbesar kedua di Palestina. Lantas bagaimana kinerja Jihad Islam? bagaimana sepak terjangnya selama ini?
Berikut ulasan mengenai Jihad Islam untuk mengenal lebih dalam:
Kelompok Jihad Islam
Dikutip dari Al-Jazeera Kamis (12/10/2023), Jihad Islam atau lebih dikenal dengan Palestinian Islamic Jihad (PIJ) didirikan pada tahun 1981 oleh mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza.
Jihad Islam, meskipun kritis terhadap Otoritas Palestina dan kebijakannya, fokus pada konfrontasi militer dengan Israel tanpa partisipasi politik.
Mereka mendapatkan dukungan Iran dalam pelatihan, keahlian, dan dana, namun mayoritas senjata diproduksi lokal.
Selain Gaza, Jihad Islam hadir di Jenin (Tepi Barat) dan memiliki kepemimpinan di Lebanon dan Suriah dengan hubungan dekat dengan pejabat Iran.
Jihad Islam berfokus pada perjuangan bersenjata untuk mencapai tujuan politik dan agamanya, yaitu mendirikan negara Islam di wilayah Palestina.
Tujuan utama Jihad Islam adalah untuk membebaskan seluruh wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, dari pendudukan Israel.
Mereka menganggap bahwa penyelesaian konflik dengan Israel hanya dapat dicapai melalui jihad, atau perjuangan bersenjata.
Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina saat ini adalah Ziad al-Nakhalah, terpilih pada tahun 2018. Al-Nakhalah, lahir di Jalur Gaza pada tahun 1953, terlibat dengan Jihad Islam sejak 1982 dan memegang peran penting dalam membentuk sayap militer gerakan tersebut.
Banyak anggota senior kelompok ini telah dibunuh oleh Israel, termasuk pendiri kelompok, Fathi Shaqaqi, yang tewas di Malta pada tahun 1995.
Pada tahun-tahun terakhir, serangan udara Israel telah menewaskan pemimpin senior PIJ lainnya beberapa diantaranya adalah Khaled Mansour dan Taysir al-Jabari.
Al-Jabari bertanggung jawab atas kegiatan Jihad Islam selama serangan pasukan Israel tahun 2021. Dia menggantikan Bahaa Abu al-Ata, yang juga dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2019.
Kemudian, salah satu tokoh sentral Jihad Islam adalah komandan unit roket, Ghali, yang bertugas menargetkan dan meluncurkan bahan peledak.
Baru-baru ini, PIJ mengumumkan tiga komandannya tewas dalam serangan udara Israel dan berjanji untuk membalas kematian mereka.
Sejatinya, Jihad Islam merupakan kelompok yang lebih kecil dibanding Hamas di Jalur Gaza.
Namun PIJ memiliki peran penting dalam konfrontasi dengan Israel dengan persenjataan termasuk senjata ringan, mortir, roket, dan rudal anti-tank, meskipun tidak sekuat Hamas dalam hal roket jarak jauh.
Demikian ulasan mengenai Kelompok Jihad Islam atau lebih dikenal dengan Palestinian Islamic Jihad (PIJ). Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
(ian)
tulis komentar anda