Tolak Sebut Hamas Teroris, BBC Dilaporkan ke Komisi Penyiaran Inggris

Kamis, 12 Oktober 2023 - 16:23 WIB
Para pengacara itu menuduh BBC menyederhanakan gambaran Hamas. Mereka menandatangani surat tersebut bersama Lord Polak, presiden kehormatan Sahabat Konservatif Israel.

BBC sendiri membenarkan penggunaan bahasanya atas nama ketidakberpihakan, dan menambahkan bahwa tugasnya menjelaskan secara tepat apa yang terjadi di lapangan sehingga pemirsa dapat membuat penilaian sendiri.

Direktur Kebijakan editorial BBC David Jordan mengatakan tidak menggunakan kata 'teroris' adalah kebijakan yang sudah berjalan lama dan teruji oleh waktu.

"Kami menyebut mereka sebagai pembantaian, kami menyebut mereka pembunuhan, kami menyebut mereka apa adanya dan hal itu sama sekali tidak merendahkan betapa buruknya apa yang sedang terjadi," dia menambahkan.

Sedangkan juru bicara BBC mengatakan: "Kami selalu menganggap serius penggunaan bahasa kami. Siapa pun yang menonton atau mendengarkan liputan kami akan mendengar kata 'teroris' digunakan berkali-kali – kami menghubungkannya dengan mereka yang menggunakannya, misalnya, Pemerintah Inggris."

"Ini adalah pendekatan yang telah digunakan selama beberapa dekade, dan sejalan dengan pendekatan yang dilakukan oleh lembaga penyiaran lainnya," sambungnya.



"BBC adalah lembaga penyiaran yang independen secara editorial dan bertugas menjelaskan dengan tepat apa yang terjadi 'di lapangan' sehingga pemirsa kami dapat membuat penilaian sendiri," ujarnya.

Keputusan BBC mendapat dukungan dari sejumlah bintangnya, termasuk koresponden asing veteran perusahaan itu John Simpson, yang membela liputan tersebut dengan mengatakan menyebut seseorang sebagai teroris menunjukkan keberpihakan.

Melalui akun X, Simpson mengatakan politisi Inggris tahu betul mengapa mereka menghindari penggunaan kata teroris.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More