Mia Khalifa Dukung Hamas, Playboy Meradang
Rabu, 11 Oktober 2023 - 08:45 WIB
NEW YORK - Playboy memutuskan hubungan dengan Mia Khalifa setelah eks bintang porno kelahiran Lebanon itu memposting serangkaian tweet merayakan serangan Hamas terhadap Israel.
Fox News melaporkan tindakan Playboy itu pada Selasa (10/10/2023). Khalifa menegaskan dia tidak mendukung kekerasan.
“Selama beberapa hari terakhir, Mia telah melontarkan komentar-komentar yang menjijikkan dan tercela merayakan serangan Hamas terhadap Israel dan pembunuhan terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah,” ujar Playboy dalam email kepada Khalifa pada Senin, menurut situs berita AS.
“Di Playboy, kami mendorong kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif, namun kami memiliki kebijakan yang tidak menoleransi ujaran kebencian. Kami berharap Mia memahami bahwa perkataan dan tindakannya memiliki konsekuensi,” papar Playboy.
Majalah tersebut menambahkan saluran Khalifa di Playboy akan dihapus dan semua videonya diblokir di situsnya.
Kontroversi ini dimulai pada Sabtu ketika Khalifa memposting tweet yang mendorong “para pejuang kemerdekaan di Palestina untuk membalik ponsel mereka dan membuat film secara horizontal,” kemudian menjelaskan, “Saya hanya ingin memastikan ada rekaman 4K dari rakyat saya yang merobohkan tembok di penjara ruang terbuka di mana mereka dipaksa keluar dari rumah mereka, jadi kita punya pilihan bagus untuk buku sejarah yang menulis tentang bagaimana mereka membebaskan diri dari apartheid.”
Pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pagi itu, menembakkan rentetan roket ke kota-kota Israel dan menyerbu permukiman Yahudi di dekat perbatasan negara itu dengan Gaza.
Hingga Selasa, setidaknya 800 warga Israel telah terbunuh dan lebih dari 2.000 orang terluka, sementara serangan balasan Israel di Gaza telah merenggut sedikitnya 770 nyawa warga Palestina. Hamas juga diperkirakan menyandera 150 warga Israel.
Sepanjang akhir pekan, Khalifa mengunggah aliran konten pro-Palestina. Dia membandingkan foto satu truk berisi anggota Hamas yang bersenjata dengan “lukisan zaman Renaisans,” dan menyatakan siapa pun yang memihak Israel “berada di pihak yang salah dalam apartheid dan sejarah akan menunjukkan hal itu pada saatnya nanti.”
Komentar Khalifa juga membuatnya dipecat dari Red Light Holland, perusahaan jamur halusinogen tempat dia bekerja sebagai penasihat media sosial.
“Menurut saya mendukung Palestina telah membuat saya kehilangan peluang bisnis, namun saya lebih marah pada diri sendiri karena tidak memeriksa apakah saya berbisnis dengan Zionis atau tidak,” tulis dia di akun Twitter.
Lahir di Lebanon, Khalifa menjadi terkenal sebagai bintang dengan rating tertinggi di Pornhub pada tahun 2014, sebelum keluar dari industri tersebut setelah hanya tiga bulan di depan kamera.
Dia kemudian mengklaim dia hanya memperoleh USD12.000 di industri pornografi, dan sejak itu beralih untuk memproduksi konten berperingkat X di OnlyFans, platform yang memungkinkan pengguna membayar pembuatnya secara langsung untuk foto, video, dan erotika virtual lainnya.
Tidak asing dengan kontroversi, Khalifa dituduh anti-Semitisme pada tahun 2021 setelah dia memposting foto dirinya sedang minum anggur dari Prancis yang diduduki Nazi, yang menurutnya lebih tua dari “negara” apartheid Israel.
Tiga tahun sebelumnya, dia menerima ancaman pembunuhan dari kelompok Negara Islam (sebelumnya ISIS) karena merekam adegan seks dengan mengenakan jilbab.
Fox News melaporkan tindakan Playboy itu pada Selasa (10/10/2023). Khalifa menegaskan dia tidak mendukung kekerasan.
“Selama beberapa hari terakhir, Mia telah melontarkan komentar-komentar yang menjijikkan dan tercela merayakan serangan Hamas terhadap Israel dan pembunuhan terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah,” ujar Playboy dalam email kepada Khalifa pada Senin, menurut situs berita AS.
“Di Playboy, kami mendorong kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif, namun kami memiliki kebijakan yang tidak menoleransi ujaran kebencian. Kami berharap Mia memahami bahwa perkataan dan tindakannya memiliki konsekuensi,” papar Playboy.
Majalah tersebut menambahkan saluran Khalifa di Playboy akan dihapus dan semua videonya diblokir di situsnya.
Kontroversi ini dimulai pada Sabtu ketika Khalifa memposting tweet yang mendorong “para pejuang kemerdekaan di Palestina untuk membalik ponsel mereka dan membuat film secara horizontal,” kemudian menjelaskan, “Saya hanya ingin memastikan ada rekaman 4K dari rakyat saya yang merobohkan tembok di penjara ruang terbuka di mana mereka dipaksa keluar dari rumah mereka, jadi kita punya pilihan bagus untuk buku sejarah yang menulis tentang bagaimana mereka membebaskan diri dari apartheid.”
Pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pagi itu, menembakkan rentetan roket ke kota-kota Israel dan menyerbu permukiman Yahudi di dekat perbatasan negara itu dengan Gaza.
Hingga Selasa, setidaknya 800 warga Israel telah terbunuh dan lebih dari 2.000 orang terluka, sementara serangan balasan Israel di Gaza telah merenggut sedikitnya 770 nyawa warga Palestina. Hamas juga diperkirakan menyandera 150 warga Israel.
Sepanjang akhir pekan, Khalifa mengunggah aliran konten pro-Palestina. Dia membandingkan foto satu truk berisi anggota Hamas yang bersenjata dengan “lukisan zaman Renaisans,” dan menyatakan siapa pun yang memihak Israel “berada di pihak yang salah dalam apartheid dan sejarah akan menunjukkan hal itu pada saatnya nanti.”
Komentar Khalifa juga membuatnya dipecat dari Red Light Holland, perusahaan jamur halusinogen tempat dia bekerja sebagai penasihat media sosial.
“Menurut saya mendukung Palestina telah membuat saya kehilangan peluang bisnis, namun saya lebih marah pada diri sendiri karena tidak memeriksa apakah saya berbisnis dengan Zionis atau tidak,” tulis dia di akun Twitter.
Lahir di Lebanon, Khalifa menjadi terkenal sebagai bintang dengan rating tertinggi di Pornhub pada tahun 2014, sebelum keluar dari industri tersebut setelah hanya tiga bulan di depan kamera.
Dia kemudian mengklaim dia hanya memperoleh USD12.000 di industri pornografi, dan sejak itu beralih untuk memproduksi konten berperingkat X di OnlyFans, platform yang memungkinkan pengguna membayar pembuatnya secara langsung untuk foto, video, dan erotika virtual lainnya.
Tidak asing dengan kontroversi, Khalifa dituduh anti-Semitisme pada tahun 2021 setelah dia memposting foto dirinya sedang minum anggur dari Prancis yang diduduki Nazi, yang menurutnya lebih tua dari “negara” apartheid Israel.
Tiga tahun sebelumnya, dia menerima ancaman pembunuhan dari kelompok Negara Islam (sebelumnya ISIS) karena merekam adegan seks dengan mengenakan jilbab.
(sya)
tulis komentar anda