Turki Diam-diam Pasok Ukraina dengan Senapan Mesin Berat untuk Lawan Rusia
Rabu, 04 Oktober 2023 - 10:40 WIB
ANKARA - Turki telah memasok senapan mesin berat ke Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung melawan Rusia. Langkah ini semakin memperjelas dukungan diam-diam Ankara terhadap Kiev.
Kabar itu menurut outlet berita yang berbasis di London, Middle East Eye, yang mengutip dua sumber anonim yang mengetahui penjualan tersebut.
“Turki baru-baru ini mulai memasok model senapan mesin berat Canik M2 dari produsen senjata swasta Turki, Canik untuk digunakan oleh pasukan darat dengan kendaraan lapis baja,” ungkap laporan itu.
Ukraina menandatangani beberapa kontrak dengan Canik pada Maret, menurut salah satu sumber.
Sumber kedua mengatakan, “Lebih dari 600 senjata telah dikirim ke negara yang dilanda perang tersebut untuk digunakan oleh badan-badan seperti militer dan intelijen Ukraina.”
“Kesepakatan itu membayangkan jumlah pengiriman yang jauh lebih besar dari 600 unit; lebih banyak lagi akan dikirim dalam beberapa bulan mendatang,” ujar sumber yang tidak disebutkan namanya itu.
Dia menjelaskan, “Kami sadar bahwa senapan mesin bukanlah pengubah permainan dalam perang melawan Rusia. Tapi apakah itu menembak? Itu bisa menembak. Jadi ini sangat membantu.”
Setiap senjata berat diperkirakan berharga antara USD15.000 dan USD20.000, yang berarti bahwa nilai potensial pengiriman saat ini melebihi USD10 juta.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu, Turki telah mengizinkan pasokan drone bersenjata, rudal berpemandu laser, alat pelindung diri, dan kendaraan lapis baja sebagai bentuk dukungan halus bagi negara yang dilanda konflik tersebut.
Meskipun demikian, Ankara telah berhasil mempertahankan hubungan positif dengan Moskow dan Kiev, memposisikan dirinya sebagai kekuatan mediator dan pemain netral.
Kabar itu menurut outlet berita yang berbasis di London, Middle East Eye, yang mengutip dua sumber anonim yang mengetahui penjualan tersebut.
“Turki baru-baru ini mulai memasok model senapan mesin berat Canik M2 dari produsen senjata swasta Turki, Canik untuk digunakan oleh pasukan darat dengan kendaraan lapis baja,” ungkap laporan itu.
Ukraina menandatangani beberapa kontrak dengan Canik pada Maret, menurut salah satu sumber.
Sumber kedua mengatakan, “Lebih dari 600 senjata telah dikirim ke negara yang dilanda perang tersebut untuk digunakan oleh badan-badan seperti militer dan intelijen Ukraina.”
“Kesepakatan itu membayangkan jumlah pengiriman yang jauh lebih besar dari 600 unit; lebih banyak lagi akan dikirim dalam beberapa bulan mendatang,” ujar sumber yang tidak disebutkan namanya itu.
Dia menjelaskan, “Kami sadar bahwa senapan mesin bukanlah pengubah permainan dalam perang melawan Rusia. Tapi apakah itu menembak? Itu bisa menembak. Jadi ini sangat membantu.”
Setiap senjata berat diperkirakan berharga antara USD15.000 dan USD20.000, yang berarti bahwa nilai potensial pengiriman saat ini melebihi USD10 juta.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu, Turki telah mengizinkan pasokan drone bersenjata, rudal berpemandu laser, alat pelindung diri, dan kendaraan lapis baja sebagai bentuk dukungan halus bagi negara yang dilanda konflik tersebut.
Meskipun demikian, Ankara telah berhasil mempertahankan hubungan positif dengan Moskow dan Kiev, memposisikan dirinya sebagai kekuatan mediator dan pemain netral.
(sya)
tulis komentar anda