Terungkap, Iran Terlibat Bom Beirut yang Tewaskan 241 Tentara AS
Senin, 02 Oktober 2023 - 09:00 WIB
TEHERAN - Seorang pejabat Iran mengungkap keterlibatan negaranya dalam serangan bom di Lebanon pada 1983 yang menewaskan 241 tentara Amerika Serikat (AS).
Sayyed Issa Tabatabai, perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Lebanon, membeberkan peran Teheran dalam serangan bom tersebut ketika diwawancarai media Iran.
IRNA, media yang dikendalikan negara Iran, dengan cepat menghapus pengungkapan yang dibuat Tabataba itu. Namun Middle East Media Research Institute (MEMRI) telah menyimpan dan menerjemahkan salinan wawancara tersebut.
Sekadar diketahui, Iran dan sekutu strategis utamanya; Hizbullah Lebanon, disalahkan atas serangan bom di Kedutaan Besar AS di Beirut pada tahun 1983 yang menewaskan 63 orang, termasuk 17 orang Amerika.
Juga dua pelaku bom truk bunuh diri yang meledakkan barak anggota pasukan multinasional Amerika dan Perancis di Lebanon pada tahun 1983, yang mengakibatkan 220 Marinir AS, 18 pelaut Angkatan Laut AS, dan 3 tentara Angkatan Darat AS kehilangan nyawa mereka.
Sebanyak 58 tentara Prancis juga tewas dalam serangan tersebut.
Menurut terjemahan MEMRI dari wawancara Tabatabai dengan IRNA, Tabatabai berkata; “Saya segera pergi ke Lebanon dan memberikan apa yang diperlukan untuk [melakukan] operasi syahid di tempat di mana orang Amerika dan Israel berada.”
“Upaya untuk mendirikan [Hizbullah] dimulai di daerah Baalbek [Lebanon], tempat para anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) [Iran] tiba. Saya tidak terlibat dalam pendirian partai [politik] [Hizbullah], tapi Tuhan memungkinkan saya untuk melanjutkan aktivitas militer dengan kelompok yang telah bekerja sama dengan kami sebelum kemenangan Revolusi [Islam]," paparnya.
Sayyed Issa Tabatabai, perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Lebanon, membeberkan peran Teheran dalam serangan bom tersebut ketika diwawancarai media Iran.
IRNA, media yang dikendalikan negara Iran, dengan cepat menghapus pengungkapan yang dibuat Tabataba itu. Namun Middle East Media Research Institute (MEMRI) telah menyimpan dan menerjemahkan salinan wawancara tersebut.
Sekadar diketahui, Iran dan sekutu strategis utamanya; Hizbullah Lebanon, disalahkan atas serangan bom di Kedutaan Besar AS di Beirut pada tahun 1983 yang menewaskan 63 orang, termasuk 17 orang Amerika.
Juga dua pelaku bom truk bunuh diri yang meledakkan barak anggota pasukan multinasional Amerika dan Perancis di Lebanon pada tahun 1983, yang mengakibatkan 220 Marinir AS, 18 pelaut Angkatan Laut AS, dan 3 tentara Angkatan Darat AS kehilangan nyawa mereka.
Sebanyak 58 tentara Prancis juga tewas dalam serangan tersebut.
Menurut terjemahan MEMRI dari wawancara Tabatabai dengan IRNA, Tabatabai berkata; “Saya segera pergi ke Lebanon dan memberikan apa yang diperlukan untuk [melakukan] operasi syahid di tempat di mana orang Amerika dan Israel berada.”
“Upaya untuk mendirikan [Hizbullah] dimulai di daerah Baalbek [Lebanon], tempat para anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) [Iran] tiba. Saya tidak terlibat dalam pendirian partai [politik] [Hizbullah], tapi Tuhan memungkinkan saya untuk melanjutkan aktivitas militer dengan kelompok yang telah bekerja sama dengan kami sebelum kemenangan Revolusi [Islam]," paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda