Zelensky: Ukraina akan Danai Pertahanan dengan Aset Rusia yang Disita
Minggu, 01 Oktober 2023 - 05:15 WIB
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky mengumumkan Ukraina akan membentuk dana pertahanan baru yang mencakup aset-aset Rusia yang disita sebagai salah satu sumber pendanaan utamanya.
“Langkah ini bertujuan memberikan sumber daya tambahan kepada pihak berwenang di Kiev untuk meningkatkan produksi militer, menciptakan program pertahanan baru dan mendukung pasukan negara tersebut,” ungkap Zelensky, berbicara pada Jumat di forum Industri Pertahanan Internasional pertama di ibukota Ukraina.
“Dana tersebut akan diisi kembali dengan dividen dari aset pertahanan negara dan keuntungan dari penjualan aset sitaan Rusia,” papar dia.
Pemimpin Ukraina tersebut tidak merinci apakah yang dimaksudnya adalah cadangan emas dan valas Rusia senilai hampir USD300 miliar yang telah dibekukan negara-negara Barat, atau mengenai properti milik Rusia di Ukraina, yang disita setelah peluncuran operasi militer Moskow pada Februari 2022.
Rusia menggambarkan pemblokiran asetnya di Barat sebagai “pencurian.” Menurut sekretaris pers Kremlin, Dmitry Peskov, “tindakan tersebut adalah tindakan yang benar-benar ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional dan merupakan perambahan terhadap properti negara dan swasta oleh AS dan sekutunya.”
Dana tersebut tetap disalurkan meskipun terdapat defisit sebesar USD24 miliar dalam anggaran Ukraina pada tahun 2024.
Kiev sangat bergantung pada dana yang disediakan oleh negara-negara Barat untuk menjalankan fungsinya.
Dalam artikelnya untuk Bloomberg awal pekan ini, Niall Ferguson, Senior Fellow di Hoover Institution di Universitas Stanford, mengatakan, “Sekitar 70% anggaran Ukraina ditanggung oleh bantuan internasional.”
“Langkah ini bertujuan memberikan sumber daya tambahan kepada pihak berwenang di Kiev untuk meningkatkan produksi militer, menciptakan program pertahanan baru dan mendukung pasukan negara tersebut,” ungkap Zelensky, berbicara pada Jumat di forum Industri Pertahanan Internasional pertama di ibukota Ukraina.
“Dana tersebut akan diisi kembali dengan dividen dari aset pertahanan negara dan keuntungan dari penjualan aset sitaan Rusia,” papar dia.
Pemimpin Ukraina tersebut tidak merinci apakah yang dimaksudnya adalah cadangan emas dan valas Rusia senilai hampir USD300 miliar yang telah dibekukan negara-negara Barat, atau mengenai properti milik Rusia di Ukraina, yang disita setelah peluncuran operasi militer Moskow pada Februari 2022.
Rusia menggambarkan pemblokiran asetnya di Barat sebagai “pencurian.” Menurut sekretaris pers Kremlin, Dmitry Peskov, “tindakan tersebut adalah tindakan yang benar-benar ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional dan merupakan perambahan terhadap properti negara dan swasta oleh AS dan sekutunya.”
Dana tersebut tetap disalurkan meskipun terdapat defisit sebesar USD24 miliar dalam anggaran Ukraina pada tahun 2024.
Baca Juga
Kiev sangat bergantung pada dana yang disediakan oleh negara-negara Barat untuk menjalankan fungsinya.
Dalam artikelnya untuk Bloomberg awal pekan ini, Niall Ferguson, Senior Fellow di Hoover Institution di Universitas Stanford, mengatakan, “Sekitar 70% anggaran Ukraina ditanggung oleh bantuan internasional.”
tulis komentar anda