Mengenal Perang Chechnya Pertama, Pasukan Rusia Bertekuk Lutut di Bawah Mujahidin Islam

Jum'at, 29 September 2023 - 06:01 WIB
Namun, mereka dihadapi dengan perlawanan yang sengit dari mujahidin Chechnya yang terorganisir dengan baik dan memiliki motivasi tinggi.

Mujahidin ini memimpin perang gerilya dan menggunakan taktik serangan kilat, yang membuat pasukan Rusia kesulitan. Selama perang ini, mereka mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok Islamis di luar Chechnya.

Pasukan Rusia mengalami banyak kesulitan selama perang. Mereka tidak hanya harus menghadapi perang gerilya yang licin, tetapi juga terpaksa berurusan dengan taktik dan kegigihan mujahidin Islam yang kuat.

Tekanan psikologis dan politis juga meningkat di Rusia karena adanya tekanan internasional untuk menghentikan tindakan keras terhadap Chechnya.

Pada Agustus 1996, Rusia dan Chechnya setuju untuk mengakhiri perang ini melalui sebuah Perjanjian Khasav - Yurt.

Perjanjian tersebut mencakup aspek teknis demiliterisasi, penarikan pasukan kedua belah pihak dari Grozny, pembentukan markas besar bersama untuk mencegah penjarahan.

Perjanjian Khasav-Yurt membuka jalan bagi penandatanganan dua perjanjian lebih lanjut antara Rusia dan Chechnya.

Pada pertengahan November 1996, Yeltsin dan Maskhadov menandatangani perjanjian tentang hubungan ekonomi dan reparasi terhadap warga Chechnya yang "terkena dampak" perang tahun 1994–1996.

Perang Chechnya pertama menghasilkan penderitaan manusia yang besar, termasuk korban sipil dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.

Konflik ini juga membuka jalan bagi periode konflik yang lebih panjang dan lebih rumit di Chechnya, termasuk Perang Chechnya Kedua yang terjadi pada tahun 1999 hingga 2009.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More