8 Bukti Prancis Kehilangan Pengaruh Neokolonialisme di Afrika

Selasa, 26 September 2023 - 13:35 WIB
Dominasi Prancis di Afrika kian memudar karena pengaruh Rusia dan China yang menguat. Foto/Reuters
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron memanggil kembali duta besar, staf diplomatik, dan pasukan dari Niger. Apa dampak kemunduran politik Macron bagi citra internasional Prancis?

Duta Besar Prancis untuk Niamey, serta seluruh staf kedutaan, akan kembali ke Prancis dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, Emmanuel Macron mengumumkan pada hari Minggu. Dia menambahkan bahwa kontingen militer Perancis akan meninggalkan Niger pada akhir tahun ini.

Menyusul pengambilalihan militer di Niger pada tanggal 26 Juli, pemerintah de facto negara tersebut menuntut diplomat dan tentara Prancis meninggalkan negara Afrika Barat tersebut. Meskipun demikian, Istana Elysee menolak tuntutan tersebut, dan mengklaim bahwa mereka akan menarik diri hanya jika Presiden Niger yang digulingkan, Mohamed Bazoum, memintanya. Namun, pada 24 September, Macron menyerah.



Berikut adalah 8 bukti bahwa neokolonialisme Prancis di Afrika sudah memudar.

1. Kejayaan Neokolonial Prancis Berakhir



Foto/Reuters

“Prancis bersembunyi di belakang Presiden Bazoum adalah sebuah lelucon untuk menutupi akhir dari kerajaan neokolonial Prancis di Afrika,” kata Paolo Raffone, seorang analis strategis dan direktur Yayasan CIPI di Brussels, mengatakan kepada Sputnik.

“Peristiwa yang dipimpin oleh militer telah mengubah pemerintahan di banyak negara di kawasan Sahel, meskipun logika dalam negeri masing-masing berbeda, namun memiliki keinginan yang sama dan didukung secara luas untuk mengakhiri ‘mandat’ Prancis secara de facto.”



2. Rusia dan China Berebut Pengaruh di Afrika

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More