Seteru Memanas, Polandia Minta AS Dinginkan Kepala Orang-orang Ukraina

Sabtu, 23 September 2023 - 15:01 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Arkadiusz Mularczyk minta Amerika Serikat mendinginkan kepala orang-orang Ukraina ketika perseteruan diplomatik antara Warsawa dan Kyiv memanas. Foto/PAP
WARSAWA - Polandia meminta Amerika Serikat (AS) melakukan intervensi dalam pertikaian diplomatik yang sedang memanas antara Warsawa dan Kyiv mengenai impor biji-bijian Ukraina.

Permintaan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Arkadiusz Mularczyk dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio RMF24 pada Jumat (22/9/2023).

“Saya berharap pernyataan-pernyataan yang tidak menguntungkan dari para politisi Ukraina ini akan berakhir dan pertikaian gandum akan berakhir,” katanya. "Partisipasi Amerika Serikat akan mendinginkan kepala orang-orang Ukraina," katanya lagi.



Pejabat tersebut menekankan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat lain di pemerintahannya berperilaku sangat tidak adil terhadap Polandia dan bahwa Warsawa tidak akan membiarkan penghinaan seperti itu terjadi setelah dukungan yang diberikan kepada Kyiv selama perang Rusia-Ukraina.



“Polandia tidak pantas menerima ini,” katanya.

Mularczyk bersikeras bahwa semua kesalahpahaman antara Warsawa dan Kyiv harus segera diselesaikan, dan mencatat bahwa perselisihan gandum tidak menguntungkan Polandia maupun Ukraina dan hanya mengalihkan perhatian dari tujuan bersama untuk mengalahkan Rusia.

Mularczyk juga berbicara tentang upaya Uni Eropa untuk membantu menyelesaikan perselisihan tersebut dan mengecam tuntutan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen agar Polandia mencabut embargo terhadap gandum Ukraina.

“Terima kasih atas bantuan tersebut, di mana Polandia diperintahkan untuk membuka perbatasan Polandia bagi gandum Ukraina, yang tujuannya adalah untuk menghabisi pertanian Polandia dan petani Polandia. von der Leyen bukanlah presiden atau perdana menteri negara tersebut. Polandia, dan masalah ini diputuskan di Polandia, bukan di Brussels,” ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More