Azerbaijan Lancarkan Aksi Militer, Nagorno Karabakh Kembali Memanas

Selasa, 19 September 2023 - 22:58 WIB
Azerbaijan lancarkan aksi militer anti-terorisme di Nagorno Karabakh. Foto/BBC
BAKU - Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pihaknya telah memulai operasi "anti-teroris" di wilayah Nagorno-Karabakh yang berada di bawah kendali etnis-Armenia.

Ketegangan di Kaukasus Selatan telah meningkat selama berbulan-bulan di sekitar daerah kantong yang memisahkan diri tersebut, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Sirene serangan udara dan tembakan mortir terdengar di kota utama Karabakh.

Sebelas polisi dan warga sipil Azerbaijan dilaporkan tewas dalam ledakan ranjau dan insiden lainnya.

Para pejabat pertahanan di wilayah yang memisahkan diri tersebut mengatakan militer Azerbaijan telah melanggar gencatan senjata di sepanjang garis kontak dengan serangan rudal-artileri. Perwakilan Karabakh lainnya berbicara tentang serangan militer skala besar.



Kedua negara tetangga, Azerbaijan dan Armenia, telah berperang dua kali terkait Nagorno-Karabakh, pertama pada awal tahun 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet dan sekali lagi pada tahun 2020.

Tiga tahun lalu, Azerbaijan merebut kembali wilayah di dan sekitar Karabakh yang dikuasai Armenia sejak tahun 1994.

Sejak Desember, Azerbaijan telah melakukan blokade efektif terhadap satu-satunya rute menuju wilayah kantong dari Armenia, yang dikenal sebagai Koridor Lachin.



Pada hari Selasa (19/9/2023), Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia melakukan “penembakan sistematis” terhadap posisi militernya dan mengatakan pihaknya merespons dengan meluncurkan kegiatan anti-teroris lokal untuk melucuti senjata dan mengamankan penarikan formasi angkatan bersenjata Armenia dari wilayahnya.

Mereka bersikeras bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil atau bangunan sipil.

“Hanya target militer sah yang dilumpuhkan dengan penggunaan senjata presisi tinggi,” kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan seperti dikutip dari BBC.

Dalam pidato singkat yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menolak klaim bahwa militernya terlibat dan menuduh Azerbaijan melancarkan operasi darat yang bertujuan untuk pembersihan warga Karabakh etnis Armenia.

Suara artileri dan tembakan terdengar pada hari Selasa dari ibu kota wilayah Karabakh, Khankendi, yang dikenal sebagai Stepanakert oleh orang Armenia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More