Elon Musk Setuju Serangan Balasan Ukraina Telah Gagal
Senin, 18 September 2023 - 22:00 WIB
WASHINGTON - CEO Tesla dan Space X Elon Musk menyatakan pasukan Ukraina menderita kerugian besar selama serangan balasan dan Kiev hampir tidak mencapai hasil apa pun.
Menulis di X pada Minggu (17/9/2023), taipan Amerika Serikat (AS) tersebut mengomentari postingan investor dan pengusaha David Sacks yang membagikan artikel oleh analis David Pyne yang menyatakan, “Keuntungan teritorial Ukraina dari serangan balasan mereka yang sangat dibanggakan sangatlah kecil sehingga mereka hampir tidak dapat terlihat di peta.”
Musk tampaknya setuju dengan penilaian ini, dan menulis, “Begitu banyak kematian dengan harga yang sangat sedikit.”
Pesan dari Sacks merupakan pembaruan dari postingan sebelumnya yang dia buat pada 20 Juni di mana dia menyimpulkan dorongan Ukraina hingga saat ini, yang telah berlangsung selama dua pekan.
“Menjadi jelas bahwa serangan balasan Ukraina gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,” ujar Sacks yang menambahkan, harapan Washington bahwa Kiev akan mampu memutus jembatan darat Rusia ke Crimea telah pupus.
Dia juga menyatakan, mengingat kurangnya kemajuan yang dicapai Ukraina di medan perang, permusuhan sedang menuju jalan buntu.
Dia menambahkan, “Kemungkinan lain adalah Rusia akan mengambil lebih banyak wilayah dan memenangkan perang.”
Musk menanggapi artikel tersebut pada saat itu dengan menulis, “Kata-kata yang bagus.”
Miliarder Amerika ini beberapa kali berselisih dengan para pejabat Ukraina terkait konflik tersebut.
Awal bulan ini, Mikhail Podoliak, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menuduh Musk “memungkinkan kejahatan” atas penolakannya mengizinkan Kiev menggunakan satelit Starlink untuk mendukung serangan pesawat tak berawak Ukraina di Crimea tahun lalu.
Musk menanggapinya dengan mengatakan dia tidak memiliki kewajiban memperjuangkan Kiev sambil menjelaskan dia tidak ingin perusahaan Space X miliknya “secara eksplisit terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik.”
Para pejabat Rusia telah berulang kali mengatakan meskipun ada banyak upaya menembus pertahanan Moskow, pasukan Ukraina gagal mendapatkan wilayah yang cukup luas.
Presiden Vladimir Putin baru-baru ini memberikan perkiraan kerugian Kiev lebih dari 71.000 tentara, 543 tank, dan hampir 18.000 kendaraan lapis baja dari berbagai jenis.
Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, meramalkan dalam wawancara dengan CNN pada Minggu bahwa konflik tidak mungkin berakhir dengan cepat.
Dia menambahkan tujuan Kiev untuk mendapatkan kembali seluruh wilayah yang mereka anggap miliknya adalah “tujuan yang sangat tinggi."
Menulis di X pada Minggu (17/9/2023), taipan Amerika Serikat (AS) tersebut mengomentari postingan investor dan pengusaha David Sacks yang membagikan artikel oleh analis David Pyne yang menyatakan, “Keuntungan teritorial Ukraina dari serangan balasan mereka yang sangat dibanggakan sangatlah kecil sehingga mereka hampir tidak dapat terlihat di peta.”
Musk tampaknya setuju dengan penilaian ini, dan menulis, “Begitu banyak kematian dengan harga yang sangat sedikit.”
Pesan dari Sacks merupakan pembaruan dari postingan sebelumnya yang dia buat pada 20 Juni di mana dia menyimpulkan dorongan Ukraina hingga saat ini, yang telah berlangsung selama dua pekan.
“Menjadi jelas bahwa serangan balasan Ukraina gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,” ujar Sacks yang menambahkan, harapan Washington bahwa Kiev akan mampu memutus jembatan darat Rusia ke Crimea telah pupus.
Dia juga menyatakan, mengingat kurangnya kemajuan yang dicapai Ukraina di medan perang, permusuhan sedang menuju jalan buntu.
Dia menambahkan, “Kemungkinan lain adalah Rusia akan mengambil lebih banyak wilayah dan memenangkan perang.”
Musk menanggapi artikel tersebut pada saat itu dengan menulis, “Kata-kata yang bagus.”
Miliarder Amerika ini beberapa kali berselisih dengan para pejabat Ukraina terkait konflik tersebut.
Awal bulan ini, Mikhail Podoliak, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menuduh Musk “memungkinkan kejahatan” atas penolakannya mengizinkan Kiev menggunakan satelit Starlink untuk mendukung serangan pesawat tak berawak Ukraina di Crimea tahun lalu.
Musk menanggapinya dengan mengatakan dia tidak memiliki kewajiban memperjuangkan Kiev sambil menjelaskan dia tidak ingin perusahaan Space X miliknya “secara eksplisit terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik.”
Para pejabat Rusia telah berulang kali mengatakan meskipun ada banyak upaya menembus pertahanan Moskow, pasukan Ukraina gagal mendapatkan wilayah yang cukup luas.
Presiden Vladimir Putin baru-baru ini memberikan perkiraan kerugian Kiev lebih dari 71.000 tentara, 543 tank, dan hampir 18.000 kendaraan lapis baja dari berbagai jenis.
Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, meramalkan dalam wawancara dengan CNN pada Minggu bahwa konflik tidak mungkin berakhir dengan cepat.
Dia menambahkan tujuan Kiev untuk mendapatkan kembali seluruh wilayah yang mereka anggap miliknya adalah “tujuan yang sangat tinggi."
(sya)
tulis komentar anda