5 Sistem Peperangan Elektronik Milik Rusia, Nomor 4 Mampu Membuat Rudal Musuh Meleset

Senin, 18 September 2023 - 10:30 WIB
Rusia memiliki sistem peperangan elektronik yang sangat canggih. Foto/Reuters
MOSKOW - Dibandingkan Amerika Serikat (AS) dan negara NATO lainnya, Rusia memiliki keunggulan dalam sistem peperangan elektronik yang lebih canggih.

Itu menjadikan Rusia lebih unggul dalam menghadapi Ukraina yang didukung NATO dalam peperangan.

Pasalnya, Rusia memiliki 5 Sistem peperangan elektronik (EW) paling efektif yakni Khibiny, Moskva-1, Krasukha-2, Rtut’-BM, dan President-S.

Berikut adalah 4 sistem peperangan elektronik milik Rusia.

1. Khibiny

Melansir interferencetechnology, Khibiny adalah wadah kecil berbentuk torpedo yang dipasang di ujung sayap pesawat yang meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pesawat sebesar 25-30 persen.

Setelah pesawat menerima peringatan adanya serangan rudal, Khibiny menutupi pesawat dengan tudung pelindung radio-elektronik. Itu mampu mencegah rudal musuh mengenai pesawat dan mengalihkannya ke tempat lain.



2. Moskva-1

Moskva-1 adalah sistem radar pasif yang memungkinkan pasukan Rusia menerima data dan melihat target di udara dari jarak 400 km tanpa mengeluarkan sinyal apa pun, sehingga tidak terlihat oleh musuh.

Moskva-1 memindai wilayah udara dan menentukan apakah objek tersebut adalah rudal, atau pesawat terbang, lalu mengirimkan data ke pos komandonya. Operator di pos komando kemudian akan memutuskan apakah objek tersebut harus dimusnahkan atau tidak.

3. Krasukha-2

Krasukha-2 adalah perangkat peperangan elektronik darat yang diprogram untuk melindungi pertahanan udara, fasilitas darat, dan pasukan yang sedang bergerak.

“PTRC Iskander dan kompleks serupa lainnya tidak berdaya dalam melakukan perlawanan. Krasukha memungkinkan mereka dengan mudah mencapai tujuan yang ditentukan dan mengerahkan kru tempur. Setelah Krasukha mengetahui AWACS musuh, ia mempengaruhi radarnya dengan radiasi yang mengganggu dalam radius 250 km. Penekanan radio-elektronik yang mengganggu seperti itu membuat panduan senjata yang tepat menjadi tidak mungkin,” berdasarkan sebuah laporan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More