Kondisi Libya Setelah Muammar Al-Qaddafi Digulingkan, Terjerumus dalam Perang Saudara?

Jum'at, 15 September 2023 - 15:57 WIB
Dalam upaya untuk menemukan resolusi konflik dan menciptakan pemerintahan persatuan, Utusan Khusus PBB untuk Libya saat itu Bernardino Leon, diikuti oleh Martin Kobler, memfasilitasi serangkaian pembicaraan antara Dewan Perwakilan Rakyat (HoR) yang berbasis di Tobruk, GNC yang berbasis di Tripoli.

Dilansir dari CFR, pembicaraan yang didukung PBB tersebut menghasilkan pembentukan Perjanjian Politik Libya dan Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) untuk menggantikan GNC pada bulan Desember 2015.

Campur tangannya negara lain tak lantas membuat negara yang kaya akan tambang minyak ini menjadi lebih baik. Bahkan beberapa negara yang ikut campur justru memecah dukungannya pihak yang sedang berkonflik.

Tak berselang lama, konflik kembali pecah setelah HoR dan GNA terus bersaing untuk mendapatkan kekuasaan di tahun 2018.Namun konflik ini kembali mereda pada tahun 2020 setelah GNA mengumumkan gencatan senjata sepihak, dan HoR mengakhiri blokade minyak.

Sampai pada bulan Maret 2021, persiapan pemilu nasional dilakukan untuk menyatukan GNA dan HoR. Disebutkan jika hampir seluruh anggota HoR dengan suara bulat menyetujui kabinet pemerintahan baru, dan GNA pimpinan Seraj serta parlemen yang berbasis di wilayah timur menyerahkan kekuasaan kepada apa yang disebut dengan GNU.
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More