Pandemi Covid-19 Usai, Muncul Virus Nipah

Kamis, 14 September 2023 - 17:24 WIB
“Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis medis,” katanya.

Ia menambahkan bahwa ahli epidemiologi di negara bagian tersebut menggunakan antivirus dan antibodi monoklonal untuk mengobati tiga orang yang terinfeksi, termasuk seorang pekerja medis.

Aturan isolasi yang ketat telah diterapkan, dengan staf medis dikarantina setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Korban pertama yang tewas adalah seorang pemilik lahan kecil yang menanam pisang dan pinang di desa Maruthonkara di Kozhikode, kata seorang pejabat pemerintah yang menelusuri pergerakan orang tersebut untuk melacak semua orang yang pernah berinteraksi dengannya dan tempat-tempat yang dia kunjungi sebelum kesehatannya mulai memburuk.

Anak perempuan dan saudara ipar korban, keduanya terinfeksi, berada di ruang isolasi, sementara anggota keluarga dan tetangga lainnya sedang menjalani tes.



"Kematian kedua terjadi setelah kontak di rumah sakit dengan korban pertama, berdasarkan penyelidikan awal, namun keduanya tidak ada hubungannya," tambah pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 ketika terjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi dan orang lain yang melakukan kontak dekat dengan hewan tersebut di Malaysia dan Singapura.

Wabah ini terjadi secara sporadis dan infeksi sebelumnya di Asia Selatan terjadi ketika orang meminum getah kurma yang terkontaminasi kotoran kelelawar.

Desa asal korban pertama, Maruthonkara, terletak di dekat hutan seluas 300 hektar yang merupakan rumah bagi beberapa spesies kelelawar. Selama wabah Nipah tahun 2018, kelelawar buah dari daerah yang sama dinyatakan positif mengidap virus tersebut.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More