Dikecoh Drone Shark Ukraina, 5 Sistem Rudal Buk Rusia Dilenyapkan Roket HIMARS
Selasa, 12 September 2023 - 07:14 WIB
KYIV - Drone-drone Shark Ukraina beraksi mengecoh lima sistem pertahanan rudal Buk Rusia di wilayah Zaporizhzhia yang diperebutkan dengan sengit. Setelah terkecoh, kelima sistem rudal Moskow itu dilenyapkan oleh serangan roket HIMARS yang datang secara tiba-tiba.
Kerja sama drone Shark dengan sistem roket canggih HIMARS pasokan Amerika Serikat (AS) itu menjadi taktik baru militer Kyiv untuk menjebol garis pertahanan Moskow di wilayah Ukraina yang diduduki.
Menurut laporan NEXTA, Ukraina menggunakan drone-drone Shark untuk melakukan pengintaian dan pengecohan. Setelah sibuk dengan kelompok drone tersebut, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk tidak menyadari serangan kilat roket-roket HIMARS. Laporan tersebut tidak merinci waktu dan lokasi kejadian.
HIMARS telah digunakan secara luas oleh pasukan Ukraina untuk menargetkan posisi dan aset Rusia sejak Amerika mengirimkan sistem peluncur roket ganda itu pada bulan Juni 2022.
Laporan media-media Eropa menyebutkan bahwa Ukraina sering menggunakan drone Shark untuk pengintaian udara di Zaporizhzhia, di mana Kyiv mengatakan pasukannya kini telah melewati garis pertahanan pertama Rusia yang dipersiapkan dengan cermat.
Belum jelas jenis sistem rudal Buk apa yang dilenyapkan oleh serangan HIMARS tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia juga belum berkomentar.
Drone Shark merupakan kendaraan udara nirawakjarak menengah yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina; Ukrspecsystems. Menurut produsennya, drone ini tersebut dapat bertahan hingga empat jam dengan jangkauan komunikasi hingga 80 kilometer atau 50 mil.
Drone Shark dapat mencapai kecepatan maksimum 130 kilometer per jam.
Shark yang diproduksi khusus untuk militer “sangat tahan” terhadap serangan peperangan elektronik dan upaya gangguan. "Yang berarti drone tersebut akan terus beroperasi dan memenuhi misinya, memberikan informasi intelijen yang berharga meskipun ada tindakan pencegahan," kata Ukrspecsystems, seperti dikutip Newsweek, Selasa (12/9/2023).
Drone pengintai seperti Shark membantu pasukan Ukraina mengidentifikasi di mana harus menargetkan serangan artileri dan rudal terhadap pasukan Rusia. Pada pertengahan Juni, badan intelijen militer Kyiv mengatakan bahwa Shark, yang dilengkapi dengan kamera definisi tinggi, sangat berguna untuk penargetan oleh HIMARS.
Marinir Ukraina sebelumnya telah membagikan rekaman pasukan Kyiv yang menggunakan drone Shark untuk melacak sistem rudal anti-pesawat Buk-M2 Rusia.
“Setelah mengidentifikasi target, peralatan mahal musuh dihancurkan oleh sesama penembak,” kata Brigade Infanteri Marinir Terpisah ke-36 Ukraina.
“Ukraina sedang dalam perjalanan untuk menjadi pemimpin dunia dalam produksi drone,” kata Mykhailo Fedorov, Wakil Perdana Menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas produksi kendaraan tak berawak di Kyiv.
"Saya yakin pengalaman Ukraina dalam penggunaan drone dalam perang ini akan dipelajari oleh negara lain di masa depan,” imbuh Fedorov.
Kerja sama drone Shark dengan sistem roket canggih HIMARS pasokan Amerika Serikat (AS) itu menjadi taktik baru militer Kyiv untuk menjebol garis pertahanan Moskow di wilayah Ukraina yang diduduki.
Menurut laporan NEXTA, Ukraina menggunakan drone-drone Shark untuk melakukan pengintaian dan pengecohan. Setelah sibuk dengan kelompok drone tersebut, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk tidak menyadari serangan kilat roket-roket HIMARS. Laporan tersebut tidak merinci waktu dan lokasi kejadian.
HIMARS telah digunakan secara luas oleh pasukan Ukraina untuk menargetkan posisi dan aset Rusia sejak Amerika mengirimkan sistem peluncur roket ganda itu pada bulan Juni 2022.
Laporan media-media Eropa menyebutkan bahwa Ukraina sering menggunakan drone Shark untuk pengintaian udara di Zaporizhzhia, di mana Kyiv mengatakan pasukannya kini telah melewati garis pertahanan pertama Rusia yang dipersiapkan dengan cermat.
Belum jelas jenis sistem rudal Buk apa yang dilenyapkan oleh serangan HIMARS tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia juga belum berkomentar.
Drone Shark merupakan kendaraan udara nirawakjarak menengah yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina; Ukrspecsystems. Menurut produsennya, drone ini tersebut dapat bertahan hingga empat jam dengan jangkauan komunikasi hingga 80 kilometer atau 50 mil.
Drone Shark dapat mencapai kecepatan maksimum 130 kilometer per jam.
Shark yang diproduksi khusus untuk militer “sangat tahan” terhadap serangan peperangan elektronik dan upaya gangguan. "Yang berarti drone tersebut akan terus beroperasi dan memenuhi misinya, memberikan informasi intelijen yang berharga meskipun ada tindakan pencegahan," kata Ukrspecsystems, seperti dikutip Newsweek, Selasa (12/9/2023).
Drone pengintai seperti Shark membantu pasukan Ukraina mengidentifikasi di mana harus menargetkan serangan artileri dan rudal terhadap pasukan Rusia. Pada pertengahan Juni, badan intelijen militer Kyiv mengatakan bahwa Shark, yang dilengkapi dengan kamera definisi tinggi, sangat berguna untuk penargetan oleh HIMARS.
Marinir Ukraina sebelumnya telah membagikan rekaman pasukan Kyiv yang menggunakan drone Shark untuk melacak sistem rudal anti-pesawat Buk-M2 Rusia.
“Setelah mengidentifikasi target, peralatan mahal musuh dihancurkan oleh sesama penembak,” kata Brigade Infanteri Marinir Terpisah ke-36 Ukraina.
“Ukraina sedang dalam perjalanan untuk menjadi pemimpin dunia dalam produksi drone,” kata Mykhailo Fedorov, Wakil Perdana Menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas produksi kendaraan tak berawak di Kyiv.
"Saya yakin pengalaman Ukraina dalam penggunaan drone dalam perang ini akan dipelajari oleh negara lain di masa depan,” imbuh Fedorov.
(mas)
tulis komentar anda