5 Bukti Kedekatan Rusia dan Myanmar, dari Pasokan Su-30 hingga Dukungan Program Nuklir
Minggu, 10 September 2023 - 20:25 WIB
Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Rusia menunjukkan komitmen komunitas internasional untuk mendukung negara-negara di saat krisis.
Foto/Reuters
Komite koordinasi, yang dibentuk sebagai bagian dari Perjanjian Antarpemerintah antara Rusia dan Myanmar, bertemu untuk pertama kalinya untuk membahas kolaborasi nuklir antara kedua negara pada akhir Juni 2023 lalu.
Wakil Direktur Jenderal Rosatom Nikolai Spassky bertemu dengan Wakil Menteri Sains dan Teknologi Myanmar Aung Zeya. Setelah pertemuan tersebut, pasangan tersebut menandatangani protokol yang menguraikan kolaborasi tersebut.
Perjanjian antar pemerintah antara kedua negara pertama kali ditandatangani pada bulan Februari. Berdasarkan perjanjian ini, kedua negara sepakat untuk berupaya mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir kecil dan “penggunaan energi atom secara damai”.
Spassky juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Sains dan Teknologi Myo Thein Kyaw dan Menteri Elektrifikasi Taung Khan. Menurut Rosatom, pertemuan-pertemuan ini berfokus pada “pembangunan unit tenaga berdasarkan rancangan Rusia dan pengembangan infrastruktur nuklir” di Myanmar.
Dalam pertemuan tersebut, “laporan studi pra-kelayakan proyek pembangkit listrik tenaga panas yang dilakukan berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kementerian Tenaga Listrik dan Rosatom pada bulan November 2022 dipresentasikan oleh Rosatom kepada Kementerian Tenaga Listrik.”
Bulan lalu Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada Rosatom sebagai bagian dari serangkaian sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah AS juga telah memberikan sanksi kepada Rosatom. Prancis mendapat sorotan karena kelanjutan hubungannya dengan perusahaan nuklir tersebut, termasuk deklarasi kerja sama penelitian bersama yang ditandatangani pada tahun 2021.
4. Mengembangkan Program Nuklir
Foto/Reuters
Komite koordinasi, yang dibentuk sebagai bagian dari Perjanjian Antarpemerintah antara Rusia dan Myanmar, bertemu untuk pertama kalinya untuk membahas kolaborasi nuklir antara kedua negara pada akhir Juni 2023 lalu.
Wakil Direktur Jenderal Rosatom Nikolai Spassky bertemu dengan Wakil Menteri Sains dan Teknologi Myanmar Aung Zeya. Setelah pertemuan tersebut, pasangan tersebut menandatangani protokol yang menguraikan kolaborasi tersebut.
Perjanjian antar pemerintah antara kedua negara pertama kali ditandatangani pada bulan Februari. Berdasarkan perjanjian ini, kedua negara sepakat untuk berupaya mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir kecil dan “penggunaan energi atom secara damai”.
Spassky juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Sains dan Teknologi Myo Thein Kyaw dan Menteri Elektrifikasi Taung Khan. Menurut Rosatom, pertemuan-pertemuan ini berfokus pada “pembangunan unit tenaga berdasarkan rancangan Rusia dan pengembangan infrastruktur nuklir” di Myanmar.
Dalam pertemuan tersebut, “laporan studi pra-kelayakan proyek pembangkit listrik tenaga panas yang dilakukan berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kementerian Tenaga Listrik dan Rosatom pada bulan November 2022 dipresentasikan oleh Rosatom kepada Kementerian Tenaga Listrik.”
Bulan lalu Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada Rosatom sebagai bagian dari serangkaian sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah AS juga telah memberikan sanksi kepada Rosatom. Prancis mendapat sorotan karena kelanjutan hubungannya dengan perusahaan nuklir tersebut, termasuk deklarasi kerja sama penelitian bersama yang ditandatangani pada tahun 2021.
5. Mendapatkan Pasokan Senjata
Lihat Juga :
tulis komentar anda