3 Alasan India Mengganti Nama Menjadi Bharat
Jum'at, 08 September 2023 - 11:30 WIB
Sejatinya, negara yang dihuni oleh 1,4 miliar jiwa dan mayoritas penduduknya beragama Hindu ini secara resmi diakui dengan dua nama, yaitu India dan Bharat, sesuai dengan Pasal 1 Konstitusi India.
Namun, di antara kedua nama tersebut, istilah "India" lebih sering digunakan secara nasional maupun internasional.
Sementara itu, "Bharat" merupakan kata Sansekerta kuno yang diyakini oleh banyak sejarawan berasal dari teks-teks Hindu yang lebih awal. Kata ini juga digunakan sebagai alternatif dalam bahasa Hindi untuk merujuk kepada India.
Beberapa pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang merupakan partai penguasa, telah mengusulkan kepada pemerintah agar mengubah nama India menjadi Bharat.
Usulan ini muncul setelah partai oposisi mengumumkan pembentukan aliansi baru bernama Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional, atau yang disingkat sebagai "India," pada bulan Juli yang lalu, untuk persiapan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Dalam respons terhadap dorongan untuk mengubah nama tersebut, sejarawan kontemporer India, Ravinder Kaur, menyatakan bahwa beberapa politikus dari BJP terdorong oleh permasalahan penamaan oposisi.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Namun, di antara kedua nama tersebut, istilah "India" lebih sering digunakan secara nasional maupun internasional.
Sementara itu, "Bharat" merupakan kata Sansekerta kuno yang diyakini oleh banyak sejarawan berasal dari teks-teks Hindu yang lebih awal. Kata ini juga digunakan sebagai alternatif dalam bahasa Hindi untuk merujuk kepada India.
3. Usulan Dari Pejabat Partai Bharatiya Janata (PBJ)
Beberapa pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP), yang merupakan partai penguasa, telah mengusulkan kepada pemerintah agar mengubah nama India menjadi Bharat.
Usulan ini muncul setelah partai oposisi mengumumkan pembentukan aliansi baru bernama Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional, atau yang disingkat sebagai "India," pada bulan Juli yang lalu, untuk persiapan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Dalam respons terhadap dorongan untuk mengubah nama tersebut, sejarawan kontemporer India, Ravinder Kaur, menyatakan bahwa beberapa politikus dari BJP terdorong oleh permasalahan penamaan oposisi.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)
tulis komentar anda