5 Rudal Andalan Korut, Salah Satunya Rudal Balistik Antarbenua Terbesar di Dunia
Selasa, 05 September 2023 - 14:05 WIB
JAKARTA - Korea Utara (Korut) dikenal sebagai negara yang kerap memamerkan teknologi militernya, terutama rudal untuk membawa hulu ledak nuklir.
Misalnya, pada Oktober 2022, negara yang dipimpin Kim Jong-un ini menguji tembak rudal jarak menengah Hwasong-12 hingga melewati wilayah Jepang. Manuver ini telah dikecam negara-negara Barat sekutu Jepang.
Korut berdalih mengembangkan rudal dan senjata nuklir adalah haknya sebagai negara untuk melindungi diri dari invasi asing.
Negara ini juga merasa keberadaannya terancam oleh Amerika Serikat (AS), yang oleh Pyongyang disebut menerapkan kebijakan bermusuhan dan kerap menggelar latihan perang gabungan untuk tujuan invasi.
5 Rudal Andalan Militer Korea Utara
Dilansir dari laman Missile Threat, BM-25 Musudan atau Hwasong-10 merupakan rudal balistik jarak menengah. Senjata ini diperkirakan memiliki jangkauan 2.500–4.000 km dengan muatan hulu ledak 500–1.200 kg.
Rudal sepanjang 12 meter ini kemungkinan dikembangkan dari rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam Soviet R-27. Korea Utara mulai mengembangkan rudal Musudan pada 1992. Senjata ini mulai memasuki layanan tempur pada 2003.
Rudal Pukguksong-3, yang juga disebut sebagai KN-26, merupakan rudal balistik yang khusus ditembakkan melalui kapal selam. Kemunculan senjata ini telah diumumkan Korea Utara pada 2017 dan baru diuji coba pada 2019.
Rudal yang panjang 7-8 meter ini diperkirakan memiliki jangkauan tembak 1.900 km. Itu menjadikannya yang paling unggul dari seluruh rudal kapal selam yang dimiliki Korea Utara.
Hwasong-14 dianggap sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) terkuat milik Korea Utara sejak kemunculannya pada 2017. Meskipun Korut terus berinovasi untuk mengembangkan rudal baru pembawa hulu ledak nuklir, keberadaan Hwasong-14 masih belum tergantikan untuk saat ini.
Analis memperkirakan jangkauan rudal tersebut adalah 7.000 hingga 10.400 km tergantung pada muatan hulu ledaknya. Dengan muatan hulu ledak 500 kg, Hwasong-14 diklaim mampu menghancurkan wilayah AS bagian barat.
ICBM ini rencananya akan menjadi pengganti Hwasong-14. Meski begitu, kemampuan antara Hwasong-15 dan 14 tidaklah terpaut jauh.
Senjata yang dikembangkan sejak 2017 ini memiliki desain yang sama dengan Hwasong-14 dan Hwasong-12. Korea Utara menguji Hwasong-15 untuk pertama kalinya pada 28 November 2017 dari lokasi 30 km sebelah utara Pyongyang.
Rudal tersebut terbang selama 53 menit, mencapai ketinggian maksimum 4.500 km hingga jangkauan 960 km sebelum mendarat di Laut Jepang. Senjata ini juga bisa mencapai jangkauan hingga 10.000 km bila ditembakkan di lintasan yang lebih datar.
Menurut Reuters, Hwasong-17 adalah rudal bersenjata berhulu ledak terbesar Korea Utara, dan merupakan ICBM berbahan bakar cair dan mobile terbesar di dunia.
Diameternya diperkirakan antara 2,4 dan 2,5 meter, dan massa totalnya, jika bahan bakarnya terisi penuh, kemungkinan berkisar antara 80.000 dan 110.000 kg, menurut 38 North, sebuah program yang berbasis di AS yang memantau Korea Utara.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan senjata tersebut dapat menempuh jarak sejauh 15.000 km (9.320 mil), cukup untuk mencapai daratan Amerika Serikat.
Misalnya, pada Oktober 2022, negara yang dipimpin Kim Jong-un ini menguji tembak rudal jarak menengah Hwasong-12 hingga melewati wilayah Jepang. Manuver ini telah dikecam negara-negara Barat sekutu Jepang.
Korut berdalih mengembangkan rudal dan senjata nuklir adalah haknya sebagai negara untuk melindungi diri dari invasi asing.
Negara ini juga merasa keberadaannya terancam oleh Amerika Serikat (AS), yang oleh Pyongyang disebut menerapkan kebijakan bermusuhan dan kerap menggelar latihan perang gabungan untuk tujuan invasi.
5 Rudal Andalan Militer Korea Utara
1. BM-25 Musudan
Dilansir dari laman Missile Threat, BM-25 Musudan atau Hwasong-10 merupakan rudal balistik jarak menengah. Senjata ini diperkirakan memiliki jangkauan 2.500–4.000 km dengan muatan hulu ledak 500–1.200 kg.
Rudal sepanjang 12 meter ini kemungkinan dikembangkan dari rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam Soviet R-27. Korea Utara mulai mengembangkan rudal Musudan pada 1992. Senjata ini mulai memasuki layanan tempur pada 2003.
2. Pukguksong-3
Rudal Pukguksong-3, yang juga disebut sebagai KN-26, merupakan rudal balistik yang khusus ditembakkan melalui kapal selam. Kemunculan senjata ini telah diumumkan Korea Utara pada 2017 dan baru diuji coba pada 2019.
Rudal yang panjang 7-8 meter ini diperkirakan memiliki jangkauan tembak 1.900 km. Itu menjadikannya yang paling unggul dari seluruh rudal kapal selam yang dimiliki Korea Utara.
3. Hwasong-14
Hwasong-14 dianggap sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) terkuat milik Korea Utara sejak kemunculannya pada 2017. Meskipun Korut terus berinovasi untuk mengembangkan rudal baru pembawa hulu ledak nuklir, keberadaan Hwasong-14 masih belum tergantikan untuk saat ini.
Analis memperkirakan jangkauan rudal tersebut adalah 7.000 hingga 10.400 km tergantung pada muatan hulu ledaknya. Dengan muatan hulu ledak 500 kg, Hwasong-14 diklaim mampu menghancurkan wilayah AS bagian barat.
4. Hwasong-15
ICBM ini rencananya akan menjadi pengganti Hwasong-14. Meski begitu, kemampuan antara Hwasong-15 dan 14 tidaklah terpaut jauh.
Senjata yang dikembangkan sejak 2017 ini memiliki desain yang sama dengan Hwasong-14 dan Hwasong-12. Korea Utara menguji Hwasong-15 untuk pertama kalinya pada 28 November 2017 dari lokasi 30 km sebelah utara Pyongyang.
Rudal tersebut terbang selama 53 menit, mencapai ketinggian maksimum 4.500 km hingga jangkauan 960 km sebelum mendarat di Laut Jepang. Senjata ini juga bisa mencapai jangkauan hingga 10.000 km bila ditembakkan di lintasan yang lebih datar.
5. Hwasong-17
Menurut Reuters, Hwasong-17 adalah rudal bersenjata berhulu ledak terbesar Korea Utara, dan merupakan ICBM berbahan bakar cair dan mobile terbesar di dunia.
Diameternya diperkirakan antara 2,4 dan 2,5 meter, dan massa totalnya, jika bahan bakarnya terisi penuh, kemungkinan berkisar antara 80.000 dan 110.000 kg, menurut 38 North, sebuah program yang berbasis di AS yang memantau Korea Utara.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan senjata tersebut dapat menempuh jarak sejauh 15.000 km (9.320 mil), cukup untuk mencapai daratan Amerika Serikat.
(mas)
tulis komentar anda