Jadi Tahanan Rumah, Presiden Gabon Minta Bantuan Via Video
Kamis, 31 Agustus 2023 - 02:12 WIB
LIBREVILLE - Presiden Gabon Ali Bongo meminta bantuan setelah tentara menggulingkannya melalui kudeta dan menjadikannya tahanan rumah.
Berbicara dari tempat yang disebutnya sebagai kediamannya, dalam sebuah pesan video, Bongomendesak para pendukungnya untuk bersuara. Bongo juga membenarkan bahwa dia berada dalam tahanan rumah.
"Anak saya ada di suatu tempat, istri saya ada di tempat lain... Tidak terjadi apa-apa. Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya dalam bahasa Inggris, sebelum kembali meminta bantuan, seperti dilansir dari BBC, Kamis (31/8/2023).
Sebuah perusahaan komunikasi yang bekerja untuk kepresidenan selama pemilu telah menghubungi BBC untuk mengonfirmasi keaslian rekaman tersebut. Dikatakan bahwa pihaknya telah diminta oleh kantor Bongo untuk mengedarkan video tersebut.
Sebelumnya, para perwira militer muncul di TV untuk mengatakan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.
Mereka mengatakan mereka membatalkan hasil pemilu hari Sabtu di mana Bongo dinyatakan sebagai pemenang, namun pihak oposisi mengatakan pemilu tersebut curang. Komisi pemilu Gabon mengatakan Bongo hanya meraih kurang dari dua pertiga suara dalam pemilu hari Sabtu
Para perwira militer itu juga mengatakan mereka telah menangkap salah satu putra Bongo karena makar.
Dalam pernyataannya di TV, para pemimpin kudeta mengatakan mereka membatalkan hasil pemilu dan membubarkan “semua institusi republik”.
Salah satu tentara mengatakan mereka telah mengakhiri rezim saat ini karena pemerintahan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diprediksi mengakibatkan terus memburuknya kohesi sosial yang berisiko membawa negara ke dalam kekacauan.
Berbicara dari tempat yang disebutnya sebagai kediamannya, dalam sebuah pesan video, Bongomendesak para pendukungnya untuk bersuara. Bongo juga membenarkan bahwa dia berada dalam tahanan rumah.
"Anak saya ada di suatu tempat, istri saya ada di tempat lain... Tidak terjadi apa-apa. Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya dalam bahasa Inggris, sebelum kembali meminta bantuan, seperti dilansir dari BBC, Kamis (31/8/2023).
Sebuah perusahaan komunikasi yang bekerja untuk kepresidenan selama pemilu telah menghubungi BBC untuk mengonfirmasi keaslian rekaman tersebut. Dikatakan bahwa pihaknya telah diminta oleh kantor Bongo untuk mengedarkan video tersebut.
Sebelumnya, para perwira militer muncul di TV untuk mengatakan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.
Mereka mengatakan mereka membatalkan hasil pemilu hari Sabtu di mana Bongo dinyatakan sebagai pemenang, namun pihak oposisi mengatakan pemilu tersebut curang. Komisi pemilu Gabon mengatakan Bongo hanya meraih kurang dari dua pertiga suara dalam pemilu hari Sabtu
Para perwira militer itu juga mengatakan mereka telah menangkap salah satu putra Bongo karena makar.
Dalam pernyataannya di TV, para pemimpin kudeta mengatakan mereka membatalkan hasil pemilu dan membubarkan “semua institusi republik”.
Salah satu tentara mengatakan mereka telah mengakhiri rezim saat ini karena pemerintahan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diprediksi mengakibatkan terus memburuknya kohesi sosial yang berisiko membawa negara ke dalam kekacauan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda