Pemerintah Inggris Modali Perusahaan Penyelenggara Pesta Seks Rp3,2 M
Jum'at, 31 Juli 2020 - 03:01 WIB
LONDON - Pemerintah Inggris menanamkan modal di sebuah perusahaan yang tidak biasa, yakni perusahaan penyelenggara pesta seks. Modal yang ditanamkan sebesar £170.000 (Rp3,2 miliar).
Killing Kittens, perusahaan penyelenggara "pesta dewasa" yang dipimpin seorang perempuan di London dan New York, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan investasi dari Future Fund pemerintah Inggris.
Future Fund dirancang pemerintah untuk membantu perusahaan-perusahaan rintisan atau startup agar bertahan dari pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Saya tidak pernah membayangkan Boris sebagai mitra tidur," kata CEO perusahaan, Emma Sayle, merujuk pada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
"Killing Kittens telah tiba di kancah digital dan kami sekarang memelopori jejaring sosial dewasa yang tumbuh paling cepat di dunia," ujarnya, seperti dikutip dari CNN, Jumat (31/7/2020). (Baca: Pengangguran Meningkat, Warga Israel Ramai-ramai Donor Sperma )
Sayle mendirikan Killing Kittens pada tahun 2005. Menurut situs web perusahaan tersebut, Killing Kittens mengorganisir pesta topeng khusus para member di tempat-tempat eksklusif dengan fokus pada "mengejar kesenangan perempuan".
Perusahaan itu sekarang memiliki 180.000 member di 12 negara dan mencatat peningkatan traffic 330 persen ke situs webnya selama lockdown virus corona.
Pandemi memaksa perusahaan untuk memindahkan semua acara dan workshop-nya secara online, mempercepat rencana yang sudah ada untuk memasuki industri teknologi seks—sektor yang tumbuh cepat yang mencakup produk dan bisnis yang berfokus pada peningkatan pengalaman seksual.
Sebagian besar dana pemerintah Inggris akan dihabiskan untuk pemasaran dan inovasi produk, termasuk aplikasi kencan. Sayle mengatakan Killing Kittens ingin bersaing dengan aplikasi kencan seperti Match.com dan Bumble, yang juga melihat peningkatan permintaan selama virus corona, dan memiliki rencana untuk meluncurkan platform periklanan digital untuk perusahaan pakaian dan mainan seks.
"Teknologi seks adalah salah satu dari sedikit industri yang akan keluar dari 2020 dalam posisi yang jauh lebih baik," kata Bryony Cole, pendiri Sextech School, yang mengajarkan para pengusaha dan investor tentang pasar.
"Dalam aplikasi kencan tertentu, mainan seks dan pornografi sedang booming selama pandemi. Kami mencari lebih banyak keintiman atau cara-cara untuk menghibur diri," katanya kepada CNN Business.
Killing Kittens, perusahaan penyelenggara "pesta dewasa" yang dipimpin seorang perempuan di London dan New York, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan investasi dari Future Fund pemerintah Inggris.
Future Fund dirancang pemerintah untuk membantu perusahaan-perusahaan rintisan atau startup agar bertahan dari pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Saya tidak pernah membayangkan Boris sebagai mitra tidur," kata CEO perusahaan, Emma Sayle, merujuk pada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
"Killing Kittens telah tiba di kancah digital dan kami sekarang memelopori jejaring sosial dewasa yang tumbuh paling cepat di dunia," ujarnya, seperti dikutip dari CNN, Jumat (31/7/2020). (Baca: Pengangguran Meningkat, Warga Israel Ramai-ramai Donor Sperma )
Sayle mendirikan Killing Kittens pada tahun 2005. Menurut situs web perusahaan tersebut, Killing Kittens mengorganisir pesta topeng khusus para member di tempat-tempat eksklusif dengan fokus pada "mengejar kesenangan perempuan".
Perusahaan itu sekarang memiliki 180.000 member di 12 negara dan mencatat peningkatan traffic 330 persen ke situs webnya selama lockdown virus corona.
Pandemi memaksa perusahaan untuk memindahkan semua acara dan workshop-nya secara online, mempercepat rencana yang sudah ada untuk memasuki industri teknologi seks—sektor yang tumbuh cepat yang mencakup produk dan bisnis yang berfokus pada peningkatan pengalaman seksual.
Sebagian besar dana pemerintah Inggris akan dihabiskan untuk pemasaran dan inovasi produk, termasuk aplikasi kencan. Sayle mengatakan Killing Kittens ingin bersaing dengan aplikasi kencan seperti Match.com dan Bumble, yang juga melihat peningkatan permintaan selama virus corona, dan memiliki rencana untuk meluncurkan platform periklanan digital untuk perusahaan pakaian dan mainan seks.
"Teknologi seks adalah salah satu dari sedikit industri yang akan keluar dari 2020 dalam posisi yang jauh lebih baik," kata Bryony Cole, pendiri Sextech School, yang mengajarkan para pengusaha dan investor tentang pasar.
"Dalam aplikasi kencan tertentu, mainan seks dan pornografi sedang booming selama pandemi. Kami mencari lebih banyak keintiman atau cara-cara untuk menghibur diri," katanya kepada CNN Business.
(min)
tulis komentar anda