3 Negara ASEAN Pemilik Jet Tempur F-16, Singapura Paling Banyak
Selasa, 22 Agustus 2023 - 15:02 WIB
SINGAPURA - Terdapat sejumlah negara ASEAN yang diketahui memiliki jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS). Salah satu di antaranya adalah negara Republik Indonesia.
Belakangan ini isu jet tempur F-16 tengah menjadi perbincangan publik usai Presiden (AS) Joe Biden memberikan izin kepada negara lain yang ingin mengirim bantuan armada tersebut ke Ukraina.
F-16 sendiri merupakan jet tempur yang diproduksi oleh Lockheed Martin. Tidak hanya AS, sejumlah negara di dunia termasuk di ASEAN pun ada juga yang menggunakannya.
Berikut ini adalah tiga negara ASEAN yang diketahui memiliki jet tempur F-16:
Indonesia pertama kali membeli 12 unit jet tempur F-16 jenis A/B dari Amerika Serikat pada tahun 1980-an melalui proyek Bima Sena.
Jet tersebut pertama kali mendarat di Indonesia pada tanggal 12 Desember 1989 di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Jet ini kemudian menjadi kekuatan Skadron Udara 3 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi. Pada tahun 2011, Indonesia menandatangani kesepakatan untuk membeli 24 jet F-16 bekas dari pemerintah AS senilai USD750 juta.
Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari hibah AS yang kemudian di-upgrade oleh Lockheed Martin. Sejak saat itu, TNI AU telah memiliki belasan F-16 yang tersebar di Skadron 16 Pekanbaru dan Skadron 3 Madiun.
Dalam perkembangannya, Indonesia juga berencana untuk membeli jet tempur F-16 seri terbaru, yaitu F-16V atau Viper, yang memiliki sistem peperangan canggih dan radar pemindai elektronik .
Lockheed Martin telah menawarkan jet tempur ini kepada Indonesia sejak tahun 2015 silam.
Thailand juga ternyata menyimpan jet tempur F-16 untuk memperkuat Angkatan Udaranya. Dikutip dari laman globalsecurity, negara ini diketahui sudah memiliki 25 jet tempur sejak tahun 1988 sebagai bagian dari program Peace Naresuan.
Program Peace Naresuan terdiri dari tiga tahap, yaitu Peace Naresuan I, II, dan III. Tahap pertama meliputi pembelian 8 F-16A dan 4 F-16B, tahap kedua meliputi pembelian 18 F-16A/B, dan tahap ketiga meliputi pembelian 6 F-16A/B
Jet tempur F-16 Thailand sendiri telah ditempatkan di Pangkalan Udara Takhli dan Pangkalan Udara Korat di bawah Komando Udara Pertama.
Seluruh jet tempur yang dimilikinya itu digunakan dalam berbagai misi, seperti patroli udara, latihan bersama, operasi penegakan hukum, dan operasi kemanusiaan.
Sejak melakukan pembelian armada tempur pada 1998, Singapura diketahui telah memiliki 60 jet tempur F-16.
Seluruh jet tersebut telah ditempatkan di Pangkalan Udara Paya Lebar dan Pangkalan Udara Tengah di Singapura, serta di Pangkalan Udara Phoenix di Arizona.
Sama dengan Thailand, F-16 Singapura juga digunakan untuk berbagai misi, seperti patroli udara, latihan bersama, operasi penegakan hukum, hingga operasi kemanusiaan.
Namun jet tempur F-16 Singapura telah mengalami beberapa peningkatan dan modernisasi.
Di antaranya seperti penambahan sistem avionik baru, radar AESA, pod targeting, dan rudal AIM-120 AMRAAM.
Singapura juga berencana memensiunkan jet tempur F-16 pada tahun 2030 dan menggantinya dengan jet tempur siluman bermesin tunggal F-35A.
Belakangan ini isu jet tempur F-16 tengah menjadi perbincangan publik usai Presiden (AS) Joe Biden memberikan izin kepada negara lain yang ingin mengirim bantuan armada tersebut ke Ukraina.
F-16 sendiri merupakan jet tempur yang diproduksi oleh Lockheed Martin. Tidak hanya AS, sejumlah negara di dunia termasuk di ASEAN pun ada juga yang menggunakannya.
Berikut ini adalah tiga negara ASEAN yang diketahui memiliki jet tempur F-16:
1. Indonesia
Indonesia pertama kali membeli 12 unit jet tempur F-16 jenis A/B dari Amerika Serikat pada tahun 1980-an melalui proyek Bima Sena.
Jet tersebut pertama kali mendarat di Indonesia pada tanggal 12 Desember 1989 di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Jet ini kemudian menjadi kekuatan Skadron Udara 3 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi. Pada tahun 2011, Indonesia menandatangani kesepakatan untuk membeli 24 jet F-16 bekas dari pemerintah AS senilai USD750 juta.
Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari hibah AS yang kemudian di-upgrade oleh Lockheed Martin. Sejak saat itu, TNI AU telah memiliki belasan F-16 yang tersebar di Skadron 16 Pekanbaru dan Skadron 3 Madiun.
Dalam perkembangannya, Indonesia juga berencana untuk membeli jet tempur F-16 seri terbaru, yaitu F-16V atau Viper, yang memiliki sistem peperangan canggih dan radar pemindai elektronik .
Lockheed Martin telah menawarkan jet tempur ini kepada Indonesia sejak tahun 2015 silam.
2. Thailand
Thailand juga ternyata menyimpan jet tempur F-16 untuk memperkuat Angkatan Udaranya. Dikutip dari laman globalsecurity, negara ini diketahui sudah memiliki 25 jet tempur sejak tahun 1988 sebagai bagian dari program Peace Naresuan.
Program Peace Naresuan terdiri dari tiga tahap, yaitu Peace Naresuan I, II, dan III. Tahap pertama meliputi pembelian 8 F-16A dan 4 F-16B, tahap kedua meliputi pembelian 18 F-16A/B, dan tahap ketiga meliputi pembelian 6 F-16A/B
Jet tempur F-16 Thailand sendiri telah ditempatkan di Pangkalan Udara Takhli dan Pangkalan Udara Korat di bawah Komando Udara Pertama.
Seluruh jet tempur yang dimilikinya itu digunakan dalam berbagai misi, seperti patroli udara, latihan bersama, operasi penegakan hukum, dan operasi kemanusiaan.
3. Singapura
Sejak melakukan pembelian armada tempur pada 1998, Singapura diketahui telah memiliki 60 jet tempur F-16.
Seluruh jet tersebut telah ditempatkan di Pangkalan Udara Paya Lebar dan Pangkalan Udara Tengah di Singapura, serta di Pangkalan Udara Phoenix di Arizona.
Sama dengan Thailand, F-16 Singapura juga digunakan untuk berbagai misi, seperti patroli udara, latihan bersama, operasi penegakan hukum, hingga operasi kemanusiaan.
Namun jet tempur F-16 Singapura telah mengalami beberapa peningkatan dan modernisasi.
Di antaranya seperti penambahan sistem avionik baru, radar AESA, pod targeting, dan rudal AIM-120 AMRAAM.
Singapura juga berencana memensiunkan jet tempur F-16 pada tahun 2030 dan menggantinya dengan jet tempur siluman bermesin tunggal F-35A.
(sya)
tulis komentar anda