Pesawat Pengebom Tu-22M3 Rusia Meledak Diserang Drone Ukraina
Selasa, 22 Agustus 2023 - 03:12 WIB
MOSKOW - Sebuah pesawat pengebom supersonik Tu-22M3 Backfire Rusia dilaporkan terbakar dan meledak setelah diserang drone tempur Ukraina. Serangan itu terjadi pada 19 Agustus di pangkalannya di Soltsy-2.
Ini menjadi yang kedua kalinya Moskow kehilangan pesawat pengebom (bomber) setelah serangan drone Kyiv pada Desember lalu di Pangkalan Udara Engels-2 telah merusak bomber berkemampuan nuklir Tu-95.
Serangkaian visual lain yang telah diunggah di media sosial menunjukkan sayap ayun bomber strategis Tu-22M3 dihantam oleh drone militer Ukraina. Sesaat kemudian pesawat terbakar dan meledak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa sebuah drone menyerang satu pesawat tak dikenal tanpa secara langsung menyebutkan nama pengebom Tu-22M3.
“Sekitar pukul 10.00 waktu Moskow, rezim Kyiv melakukan serangan teroris menggunakan UAV jenis helikopter terhadap lapangan terbang militer di wilayah Novgorod,” tulis kementerian itu di Telegram, seperti dikutip dari EurAsian Times, Senin (21/8/2023).
Memberikan detail yang ambigu, kementerian itu mengatakan: “Akibat serangan teroris, kebakaran terjadi di tempat parkir lapangan terbang, yang dengan cepat dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran. Satu pesawat rusak; tidak ada korban jiwa akibat aksi teroris tersebut.”
Pangkalan udara itu berjarak lebih dari 660 kilometer dari perbatasan Ukraina, memungkinkannya menjadi target drone tempur jarak jauh dikirim militer Kyiv untuk serangan tersebut.
Sejak serangan balasan Ukraina diluncurkan, Kyiv secara eksponensial meningkatkan serangan jarak jauhnya terhadap aset-aset strategis Rusia serta instalasi sipil dan militer.
Pangkalan udara Soltsy-2 adalah rumah bagi Resimen Pengebom Berat ke-840, yang terdiri dari pesawat pengebom strategis Tu-22M Backfire dengan sayap sapuan variabel yang dikembangkan selama era Soviet. Segera setelah pangkalan diserang, Angkatan Udara Rusia diaporkan telah memindahkan pesawat ke pangkalan yang jauh.
Khawatir dengan kerusakan pada pesawat pengebom yang menghujani kota-kota Ukraina dan terbukti berperan penting bagi Angkatan Udara Rusia, layanan militer tersebut dilaporkan memindahkan mereka ke Pangkalan Udara Olenya di selatan Murmansk. Hal ini diungkapkan oleh pengamat radio frekuensi tinggi yang menggunakan akun @olga_pp98 di platform media sosial X.
Menurut analis dan pelacak tersebut, sekitar enam pesawat Tu-22M3 telah berangkat dari Soltsy-2 menuju Olenya ke utara Lingkaran Arktik, di mana UAV dan rudal Ukraina tidak dapat mencapainya. Pangkalan udara biasanya digunakan untuk melancarkan serangan di kota-kota Ukraina tanpa membuat para pesawat pengebom berisiko terkena serangan.
Pesawat pengebom biasanya dikerahkan untuk melakukan serangan rudal di Ukraina dari dalam wilayah udara Rusia. Selain Tu-22M3, Rusia telah menggunakan pembom strategis seperti Tu-95 dan Tu-160 untuk meluncurkan rudal konvensional ke sasaran Ukraina.
Meskipun Tu-22 adalah pengebom era Soviet kuno, pesawat itu telah dikerahkan secara ekstensif untuk meluncurkan rudal supersonik Kh-22 yang lebih tua dan bahkan varian Kh-32 yang lebih baru, yang pada dasarnya adalah rudal anti-kapal yang kuat dan terkenal karena menargetkan warga sipil dan target penting di Ukraina, menyebabkan kehancuran yang meluas. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa para bomber ini menjadi sasaran.
Ukraina sebagian besar memiliki pertahanan terbatas terhadap rudal cepat ini, yang diakui Angkatan Udara Ukraina. Dengan kedatangan baterai pertahanan Patriot, pertahanan udara negara itu telah diperkuat, tetapi mereka telah ditempatkan di dalam dan sekitar Ibu Kota Ukraina; Kyiv.
Jauh di dalam wilayah Rusia, Pangkalan Angkatan Udara Engels-2 diserang pada 5 Desember oleh drone Ukraina. Meskipun kerusakan tidak dapat dipastikan pada awalnya, citra satelit yang dipublikasikan menunjukkan bahwa pesawat pengebom Tu-95 Rusia mengalami serangan yang signifikan.
Setidaknya satu pesawat pengebom strategis Tu-95 dari Angkatan Udara Rusia terbakar dan mengalami kerusakan yang cukup parah, menurut citra satelit dari Pangkalan Udara Engels-2 di wilayah Saratov.
Menurut citra satelit yang diperoleh EurAsian Times, bomber strategis Tu-95MS terlihat tertutup busa pemadam kebakaran, yang digunakan untuk mendinginkan api dan melapisi bahan bakar agar tidak bersentuhan dengan oksigen.
Ini menjadi yang kedua kalinya Moskow kehilangan pesawat pengebom (bomber) setelah serangan drone Kyiv pada Desember lalu di Pangkalan Udara Engels-2 telah merusak bomber berkemampuan nuklir Tu-95.
Serangkaian visual lain yang telah diunggah di media sosial menunjukkan sayap ayun bomber strategis Tu-22M3 dihantam oleh drone militer Ukraina. Sesaat kemudian pesawat terbakar dan meledak.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa sebuah drone menyerang satu pesawat tak dikenal tanpa secara langsung menyebutkan nama pengebom Tu-22M3.
“Sekitar pukul 10.00 waktu Moskow, rezim Kyiv melakukan serangan teroris menggunakan UAV jenis helikopter terhadap lapangan terbang militer di wilayah Novgorod,” tulis kementerian itu di Telegram, seperti dikutip dari EurAsian Times, Senin (21/8/2023).
Memberikan detail yang ambigu, kementerian itu mengatakan: “Akibat serangan teroris, kebakaran terjadi di tempat parkir lapangan terbang, yang dengan cepat dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran. Satu pesawat rusak; tidak ada korban jiwa akibat aksi teroris tersebut.”
Pangkalan udara itu berjarak lebih dari 660 kilometer dari perbatasan Ukraina, memungkinkannya menjadi target drone tempur jarak jauh dikirim militer Kyiv untuk serangan tersebut.
Sejak serangan balasan Ukraina diluncurkan, Kyiv secara eksponensial meningkatkan serangan jarak jauhnya terhadap aset-aset strategis Rusia serta instalasi sipil dan militer.
Pangkalan udara Soltsy-2 adalah rumah bagi Resimen Pengebom Berat ke-840, yang terdiri dari pesawat pengebom strategis Tu-22M Backfire dengan sayap sapuan variabel yang dikembangkan selama era Soviet. Segera setelah pangkalan diserang, Angkatan Udara Rusia diaporkan telah memindahkan pesawat ke pangkalan yang jauh.
Khawatir dengan kerusakan pada pesawat pengebom yang menghujani kota-kota Ukraina dan terbukti berperan penting bagi Angkatan Udara Rusia, layanan militer tersebut dilaporkan memindahkan mereka ke Pangkalan Udara Olenya di selatan Murmansk. Hal ini diungkapkan oleh pengamat radio frekuensi tinggi yang menggunakan akun @olga_pp98 di platform media sosial X.
Menurut analis dan pelacak tersebut, sekitar enam pesawat Tu-22M3 telah berangkat dari Soltsy-2 menuju Olenya ke utara Lingkaran Arktik, di mana UAV dan rudal Ukraina tidak dapat mencapainya. Pangkalan udara biasanya digunakan untuk melancarkan serangan di kota-kota Ukraina tanpa membuat para pesawat pengebom berisiko terkena serangan.
Pesawat pengebom biasanya dikerahkan untuk melakukan serangan rudal di Ukraina dari dalam wilayah udara Rusia. Selain Tu-22M3, Rusia telah menggunakan pembom strategis seperti Tu-95 dan Tu-160 untuk meluncurkan rudal konvensional ke sasaran Ukraina.
Meskipun Tu-22 adalah pengebom era Soviet kuno, pesawat itu telah dikerahkan secara ekstensif untuk meluncurkan rudal supersonik Kh-22 yang lebih tua dan bahkan varian Kh-32 yang lebih baru, yang pada dasarnya adalah rudal anti-kapal yang kuat dan terkenal karena menargetkan warga sipil dan target penting di Ukraina, menyebabkan kehancuran yang meluas. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa para bomber ini menjadi sasaran.
Ukraina sebagian besar memiliki pertahanan terbatas terhadap rudal cepat ini, yang diakui Angkatan Udara Ukraina. Dengan kedatangan baterai pertahanan Patriot, pertahanan udara negara itu telah diperkuat, tetapi mereka telah ditempatkan di dalam dan sekitar Ibu Kota Ukraina; Kyiv.
Jauh di dalam wilayah Rusia, Pangkalan Angkatan Udara Engels-2 diserang pada 5 Desember oleh drone Ukraina. Meskipun kerusakan tidak dapat dipastikan pada awalnya, citra satelit yang dipublikasikan menunjukkan bahwa pesawat pengebom Tu-95 Rusia mengalami serangan yang signifikan.
Setidaknya satu pesawat pengebom strategis Tu-95 dari Angkatan Udara Rusia terbakar dan mengalami kerusakan yang cukup parah, menurut citra satelit dari Pangkalan Udara Engels-2 di wilayah Saratov.
Menurut citra satelit yang diperoleh EurAsian Times, bomber strategis Tu-95MS terlihat tertutup busa pemadam kebakaran, yang digunakan untuk mendinginkan api dan melapisi bahan bakar agar tidak bersentuhan dengan oksigen.
(mas)
tulis komentar anda