Rusia Peringatkan Pasukan Ukraina: Lawan Rezim Kiev atau Menyerah!
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 05:45 WIB
MOSKOW - Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova menyarankan tentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengarahkan senjata mereka untuk melawan rezim Kiev atau menyerah.
Komentar diplomat itu dipublikasikan di situs resmi Kemlu Rusia.
"Kami sangat merekomendasikan prajurit Ukraina yang yakin akan sifat kriminal junta bandit yang telah merebut negara mereka untuk mengarahkan senjata melawan mereka atau menyerah kepada pasukan kami," tegas pejabat Rusia itu.
Zakharova juga menekankan dalam kasus seperti itu, perlakuan yang manusiawi dan bermartabat terhadap personel militer Ukraina akan dipastikan.
Dia juga menekankan rezim kriminal Kiev terus menembaki kota dan desa Rusia dengan senjata NATO, termasuk dengan bom tandan yang dilarang. Tindakan ini mengakibatkan korban sipil, termasuk anak-anak.
Pada awal Juli, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim ratusan ribu bom tandan ke Ukraina untuk membantu serangan balasannya.
Amunisi, yang ditembakkan dari howitzer, dimaksudkan untuk mendukung pasukan Ukraina. Langkah itu dilakukan setelah kerugian yang signifikan, termasuk lebih dari 43.000 tentara Ukraina dan lebih dari 4.900 kendaraan militer.
AS telah memposisikan senjata-senjata ini sebelum pengumuman itu, dan penggunaannya dimulai segera sesudahnya.
Bom cluster ini, mirip dengan cangkang depleted uranium di tank Ukraina, menimbulkan risiko bom yang tidak meledak tersebar luas, meninggalkan area berbahaya selama bertahun-tahun.
AS dan sekutunya telah memberikan dukungan hampir USD100 miliar sejak Februari 2022 ketika pasukan Ukraina menghadapi superioritas Rusia.
Perkembangan ini meningkatkan kekhawatiran tentang memudarnya minat Barat dalam konflik yang sedang berlangsung.
Komentar diplomat itu dipublikasikan di situs resmi Kemlu Rusia.
"Kami sangat merekomendasikan prajurit Ukraina yang yakin akan sifat kriminal junta bandit yang telah merebut negara mereka untuk mengarahkan senjata melawan mereka atau menyerah kepada pasukan kami," tegas pejabat Rusia itu.
Zakharova juga menekankan dalam kasus seperti itu, perlakuan yang manusiawi dan bermartabat terhadap personel militer Ukraina akan dipastikan.
Dia juga menekankan rezim kriminal Kiev terus menembaki kota dan desa Rusia dengan senjata NATO, termasuk dengan bom tandan yang dilarang. Tindakan ini mengakibatkan korban sipil, termasuk anak-anak.
Pada awal Juli, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim ratusan ribu bom tandan ke Ukraina untuk membantu serangan balasannya.
Amunisi, yang ditembakkan dari howitzer, dimaksudkan untuk mendukung pasukan Ukraina. Langkah itu dilakukan setelah kerugian yang signifikan, termasuk lebih dari 43.000 tentara Ukraina dan lebih dari 4.900 kendaraan militer.
AS telah memposisikan senjata-senjata ini sebelum pengumuman itu, dan penggunaannya dimulai segera sesudahnya.
Bom cluster ini, mirip dengan cangkang depleted uranium di tank Ukraina, menimbulkan risiko bom yang tidak meledak tersebar luas, meninggalkan area berbahaya selama bertahun-tahun.
AS dan sekutunya telah memberikan dukungan hampir USD100 miliar sejak Februari 2022 ketika pasukan Ukraina menghadapi superioritas Rusia.
Perkembangan ini meningkatkan kekhawatiran tentang memudarnya minat Barat dalam konflik yang sedang berlangsung.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda