5 Fakta Jatuhnya Pesawat Pribadi yang Menghantam Jalan Raya di Malaysia
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 13:27 WIB
KUALA LUMPUR - Kecelakaan pesawat pribadi yang jatuh menghantum jalan raya di Malaysia masih menimbulkan misteri. Pasalnya, pesawat tersebut tidak mengirimkan panggilan darurat ke menara kontrol.
Tragedi yang berlangsung pada Kamis (17/8/2023) tersebut menewaskan 10 orang. Pesawat yang membawa enam penumpang dan dua awak pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional Langkawi menuju Bandara Sultan Abdul Aziz Shah.
Foto/CNA
Sang pilot Shahrul Kamal Roslan menyampaikan pesan terakhir kepada ibunya Mahanum Ismail , "Adik sayang Mama". Itu disampaikan sebelum pilot tewas dalam kecelakaan udara pada Kamis (17/8/202) di Jalan Raya Guthrie dekat kotapraja Elmina di Shah Alam, Selangor.
Mahanum, 67, mengatakan kata-kata putranya terus berputar di benaknya.
“Dia adalah anak mama dan terakhir kali saya berbicara dengannya adalah ketika saya dirawat di rumah sakit (Tuanku Mizan Militer), sehari sebelum saya menjalani operasi … sebelum menutup telepon, dia mengatakan kepada saya bahwa dia mencintai saya," katanya sambil menahan air mata di luar departemen forensik Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang, Selangor.
Mahanum mengatakan Shahrul Kamal meninggalkan istri dan empat putranya yang berusia antara tiga dan 12 tahun.
Foto/CNA
Menurut manifes penerbangan yang dikeluarkan oleh Menteri Transportasi Anthony Loke, delapan orang, termasuk anggota dewan Pelangai Johari Harun, berada di dalam pesawat Beechcraft Model 390 (Premier 1) ketika jatuh sekitar pukul 14.40.
Pilot Shahrul Kamal Roslan dan Heikal Aras Abdul Azim, serta penumpang Kharil Azwan Jamaludin, Shaharul Amir Omar, Mohamad Naim Fawwaz Mohamed Muaidi, Muhammad Taufiq Mohd Zaki dan Idris Abdol Talib Ramali juga tewas. Dua pengguna jalan lainnya tewas dalam insiden itu.
Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan penyelidikan sedang berlangsung. "Tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu," katanya. “Korban (di jalan) juga masih perlu diidentifikasi, akan diupdate pada waktunya. Konfirmasi forensik perlu diambil.”
Foto/CNA
Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengungkapkan, pesawat kehilangan kontak dengan menara kontrol lalu lintas udara dan menabrak sepeda motor dan mobil di jalan raya.
"Tidak ada panggilan darurat, pesawat sudah diberi izin untuk mendarat," tambahnya, dilansir CNA.
Otoritas penerbangan sipil Malaysia (CAAM) mengatakan pesawat melakukan kontak pertama dengan Menara Kontrol Lalu Lintas Udara Subang pada pukul 14:47 dan izin pendaratan diberikan pada pukul 14:48.
"Pada pukul 14.51, Menara Kontrol Lalu Lintas Udara Subang mengamati asap yang berasal dari lokasi kecelakaan tetapi tidak ada panggilan mayday yang dilakukan oleh pesawat," kata kepala eksekutif CAAM Norazman Mahmud, dilansir Bernama.
Foto dan video di platform media sosial menunjukkan bagian jalan raya yang terbakar, dengan asap mengepul dari api.
Pesawat tersebut dilaporkan jatuh ke tanah dan meledak saat terjadi benturan, Free Malaysia Today melaporkan, mengutip China Press.
Foto/CNA
CAAM mengatakan penerbangan itu dioperasikan oleh Jet Valet, sebuah perusahaan layanan jet pribadi Malaysia.
Mr Norazman kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa temuan awal mengungkapkan pesawat itu layak terbang dan memiliki semua registrasi dan lisensi yang relevan.
Dia juga mengatakan bahwa dua pilot di pesawat itu berpengalaman.
Foto/CNA
Menteri Perhubungan Anthony Loke mengatakan bahwa pihak berwenang masih mencari kotak hitam pesawat tersebut.
Dia menolak untuk berspekulasi tentang apa yang bisa menyebabkan kecelakaan itu.
“Saya belum bisa berkomentar sekarang karena penyelidikan masih berjalan. Saya harap orang tidak membuat spekulasi tentang kecelakaan itu," dilansir CNA.
Namun, dia menceritakan bahwa pesawat berbelok ke kanan dari jalur penerbangan yang direncanakan.
Tragedi yang berlangsung pada Kamis (17/8/2023) tersebut menewaskan 10 orang. Pesawat yang membawa enam penumpang dan dua awak pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional Langkawi menuju Bandara Sultan Abdul Aziz Shah.
Berikut adalah 5 fakte terkait jatuhnya pesawat pribadi yang menghantam jalan raya di Malaysia.
1. Pilot: Adik Sayang Mama
Foto/CNA
Sang pilot Shahrul Kamal Roslan menyampaikan pesan terakhir kepada ibunya Mahanum Ismail , "Adik sayang Mama". Itu disampaikan sebelum pilot tewas dalam kecelakaan udara pada Kamis (17/8/202) di Jalan Raya Guthrie dekat kotapraja Elmina di Shah Alam, Selangor.
Mahanum, 67, mengatakan kata-kata putranya terus berputar di benaknya.
“Dia adalah anak mama dan terakhir kali saya berbicara dengannya adalah ketika saya dirawat di rumah sakit (Tuanku Mizan Militer), sehari sebelum saya menjalani operasi … sebelum menutup telepon, dia mengatakan kepada saya bahwa dia mencintai saya," katanya sambil menahan air mata di luar departemen forensik Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang, Selangor.
Mahanum mengatakan Shahrul Kamal meninggalkan istri dan empat putranya yang berusia antara tiga dan 12 tahun.
Baca Juga
2. 10 Orang Tewas
Foto/CNA
Menurut manifes penerbangan yang dikeluarkan oleh Menteri Transportasi Anthony Loke, delapan orang, termasuk anggota dewan Pelangai Johari Harun, berada di dalam pesawat Beechcraft Model 390 (Premier 1) ketika jatuh sekitar pukul 14.40.
Pilot Shahrul Kamal Roslan dan Heikal Aras Abdul Azim, serta penumpang Kharil Azwan Jamaludin, Shaharul Amir Omar, Mohamad Naim Fawwaz Mohamed Muaidi, Muhammad Taufiq Mohd Zaki dan Idris Abdol Talib Ramali juga tewas. Dua pengguna jalan lainnya tewas dalam insiden itu.
Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan penyelidikan sedang berlangsung. "Tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu," katanya. “Korban (di jalan) juga masih perlu diidentifikasi, akan diupdate pada waktunya. Konfirmasi forensik perlu diambil.”
3. Tidak Ada Pnggilan Darurat
Foto/CNA
Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengungkapkan, pesawat kehilangan kontak dengan menara kontrol lalu lintas udara dan menabrak sepeda motor dan mobil di jalan raya.
"Tidak ada panggilan darurat, pesawat sudah diberi izin untuk mendarat," tambahnya, dilansir CNA.
Otoritas penerbangan sipil Malaysia (CAAM) mengatakan pesawat melakukan kontak pertama dengan Menara Kontrol Lalu Lintas Udara Subang pada pukul 14:47 dan izin pendaratan diberikan pada pukul 14:48.
"Pada pukul 14.51, Menara Kontrol Lalu Lintas Udara Subang mengamati asap yang berasal dari lokasi kecelakaan tetapi tidak ada panggilan mayday yang dilakukan oleh pesawat," kata kepala eksekutif CAAM Norazman Mahmud, dilansir Bernama.
Foto dan video di platform media sosial menunjukkan bagian jalan raya yang terbakar, dengan asap mengepul dari api.
Pesawat tersebut dilaporkan jatuh ke tanah dan meledak saat terjadi benturan, Free Malaysia Today melaporkan, mengutip China Press.
4. Dioperasikan oleh Perusahaan Jet Pribadi
Foto/CNA
CAAM mengatakan penerbangan itu dioperasikan oleh Jet Valet, sebuah perusahaan layanan jet pribadi Malaysia.
Mr Norazman kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa temuan awal mengungkapkan pesawat itu layak terbang dan memiliki semua registrasi dan lisensi yang relevan.
Dia juga mengatakan bahwa dua pilot di pesawat itu berpengalaman.
5. Kotak Hitam Masih Dicari
Foto/CNA
Menteri Perhubungan Anthony Loke mengatakan bahwa pihak berwenang masih mencari kotak hitam pesawat tersebut.
Dia menolak untuk berspekulasi tentang apa yang bisa menyebabkan kecelakaan itu.
“Saya belum bisa berkomentar sekarang karena penyelidikan masih berjalan. Saya harap orang tidak membuat spekulasi tentang kecelakaan itu," dilansir CNA.
Namun, dia menceritakan bahwa pesawat berbelok ke kanan dari jalur penerbangan yang direncanakan.
(ahm)
tulis komentar anda