Niger di Ambang Perang Besar, Harta Karun Tambang Uraniumnya Jadi Sorotan Dunia

Minggu, 06 Agustus 2023 - 11:14 WIB
Demikian pula, juru bicara UE Adalbert Jahnz mengatakan tidak ada risiko pasokan dalam krisis saat ini.

Meskipun hampir separuh penduduk Niger hidup dengan kurang dari dua dolar Amerika Serikat sehari, negara tersebut telah lama menjadi pemasok penting bijih uranium.

Perusahaan Prancis; Orano—sebelumnya Areva—telah menjadi pemain utama di negara Afrika Barat selama beberapa dekade dan mengoperasikan tambang uranium besar di sana.

Tambang uranium Somair milik perusahaan di Arlit diserang oleh militan terkait Al-Qaeda pada tahun 2013, menewaskan satu orang dan melukai 14 orang, dan lagi pada tahun 2016, meskipun tidak ada korban jiwa dalam serangan terakhir.

Niger adalah pemasok uranium alam terbesar kedua di UE pada 2022, setelah Kazakhstan. Data ini menurut badan Euratom blok tersebut.

Secara total, Kazakhstan, Niger, dan Kanada memasok 74 persen dari total pengiriman ke UE.

Tetapi bahkan jika pasokan Eropa aman untuk saat ini, dalam jangka panjang ada kekhawatiran akan keamanan keseluruhan Niger di tengah pemberontakan Islamis di perbatasannya—melintasi wilayah Sahel dan ke Nigeria—yang telah berjuang untuk menahan kelompok Boko Haram yang sangat kejam.

Negara-negara di seluruh Sahel mendapat manfaat dari kerja sama keamanan Barat, tetapi ini secara bertahap menghilang di tengah kudeta di Mali pada 2020 dan 2021, yang menyebabkan Prancis menarik pasukannya.

Fola Ainu, seorang pakar di Royal United Services Institute London, mengatakan kepada The National bahwa tidak ada solusi yang jelas untuk Niger memutuskan hubungan keamanan dengan sekutu Barat dalam operasi kontraterorisme.

"Rezim harus memikul tanggung jawab untuk memimpin operasi kontraterorisme di seluruh wilayah yang juga berarti mitra internasional memandang ke atas dan menyediakannya dengan dukungan yang dibutuhkannya,” katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More