5 Fakta Pemilu Negara Bagian di Malaysia, antara Mengumbar Janji dan Menjual Retorika Agama-Ras
Rabu, 02 Agustus 2023 - 21:35 WIB
Ia menambahkan, bagi PN, yang basis pemilihnya adalah orang Melayu yang tinggal di daerah pedalaman, “tidak heran” jika manifestonya kurang jelas.
“Di tempat-tempat seperti Kelantan, Terengganu, sentuhan pribadi, serta faktor ras dan agama lebih penting,” tambahnya.
Foto/CNA
Namun, kepala informasi Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Razali Idris mengatakan kepada CNA bahwa mengatakan bahwa PN tidak memprioritaskan manifesto pemilihan adalah reduktif.
“Kalau tidak punya (manifesto), lalu apa gunanya ikut-ikutan? Namun, penawaran ini harus realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda. Itu sebabnya PAS Terengganu bisa memenuhi 20 janjinya di pemilu lalu. Dan sekarang, kami telah menambahkan 10 janji lagi untuk pemilu tahun ini. Tidak terlihat besar tapi kami melakukannya sesuai dengan kemampuan kami,” ujarnya.
Dia juga mengklaim bahwa ketika PH menjadi oposisi, itu juga membuat janji-janji besar di masa lalu seperti menurunkan harga BBM dan harga barang.
“Ini adalah populis dan tidak mungkin dicapai, terlepas dari siapa pun yang memimpin. Jika Anda ingin membuat janji, Anda harus memenuhi semuanya,” kata Razali yang memperebutkan kursi negara bagian Kijal di Terengganu untuk pemilihan mendatang.
Foto/CNA
“Di tempat-tempat seperti Kelantan, Terengganu, sentuhan pribadi, serta faktor ras dan agama lebih penting,” tambahnya.
4. Janji yang Realistis
Foto/CNA
Namun, kepala informasi Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Razali Idris mengatakan kepada CNA bahwa mengatakan bahwa PN tidak memprioritaskan manifesto pemilihan adalah reduktif.
“Kalau tidak punya (manifesto), lalu apa gunanya ikut-ikutan? Namun, penawaran ini harus realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda. Itu sebabnya PAS Terengganu bisa memenuhi 20 janjinya di pemilu lalu. Dan sekarang, kami telah menambahkan 10 janji lagi untuk pemilu tahun ini. Tidak terlihat besar tapi kami melakukannya sesuai dengan kemampuan kami,” ujarnya.
Dia juga mengklaim bahwa ketika PH menjadi oposisi, itu juga membuat janji-janji besar di masa lalu seperti menurunkan harga BBM dan harga barang.
“Ini adalah populis dan tidak mungkin dicapai, terlepas dari siapa pun yang memimpin. Jika Anda ingin membuat janji, Anda harus memenuhi semuanya,” kata Razali yang memperebutkan kursi negara bagian Kijal di Terengganu untuk pemilihan mendatang.
5. Mengandalkan Literasi Politik yang Tinggi
Foto/CNA
tulis komentar anda