Bagaimana Tantangan Perusahaan Senjata di Eropa Meningkatkan Produksi?

Rabu, 02 Agustus 2023 - 17:15 WIB
Perusahaan senjata di Eropa harus berjuang keras menambah pekerja di tengah peningkatan produksi. Foto/Reuters
PRAHA - Dari membangun apartemen untuk karyawan baru hingga menawarkan makanan kantin gratis kepada pensiunan untuk berbagi keahlian mereka menjadi strategi perusahaan senjata Eropa untuk untuk mengatasi ledakan peningkatan produksi terbesar sejak akhir Perang Dingin.

Menghadapi beberapa pasar tenaga kerja yang paling ketat di Eropa, produsen senjata di Polandia dan Republik Ceko meluncurkan atau memperluas program untuk merekrut dan melatih pekerja baru setelah perang Ukraina mendorong lonjakan permintaan untuk produksi.

Industri senjata Eropa Tengah telah menghasilkan senjata, peluru, dan pasokan militer lainnya dengan laju tercepat sejak jatuhnya Tembok Berlin. Perusahaan mempercepat produksi untuk memasok Ukraina dan memenuhi permintaan secara global karena negara-negara meningkatkan pengeluaran pertahanan.



Misalnya, produsen amunisi dan peluru artileri Ceko, STV Group. Mereka telah setuju dengan pemerintah kota yang paling dekat dengan pabrik terbesarnya di Policka, sekitar 200 kilometer (125 mil) tenggara Praha, untuk membangun apartemen yang dibiayai perusahaan untuk karyawan baru.



"Perusahaan juga telah mulai menawarkan makanan kepada para pensiunan di kantin sehingga mereka dapat berbagi pengetahuan tentang produksi amunisi era Soviet untuk Ukraina yang baru saja dimulai kembali," kata pemimpin STV Group David Hac kepada Reuters.

"Pertukaran ide informal ini memiliki efek yang sangat baik dan langsung pada efisiensi proses produksi, terutama ketika Anda memulai kembali produksi produk yang sudah lama tidak diproduksi," kata Hac.

Republik Ceko dan Polandia memiliki tingkat pengangguran terendah di Uni Eropa sebesar 2,7% untuk Juni, jauh di bawah rata-rata angka pengangguran UE sebesar 5,9% untuk periode yang sama.

Jiri Hynek, presiden dan direktur eksekutif Asosiasi Industri Pertahanan dan Keamanan (DSIA) Republik Ceko, mengatakan kepada Reuters bahwa kekurangan pekerja dapat mendorong produksi keluar dari Eropa tengah. Dengan tenaga kerja dan bahan yang cukup, perusahaan Ceko dapat meningkatkan produksi hingga 20%.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More