5 Strategi PM Anwar Ibrahim Menjadikan Malaysia dalam 30 Ekonomi Terbesar Dunia
Jum'at, 28 Juli 2023 - 00:30 WIB
Anwar sebelumnya mengatakan dalam pidatonya di Dialog Anggaran 2023 pada Januari bahwa utang nasional Malaysia telah mencapai RM1,5 triliun (USD350 miliar).
Pada 2018, perdana menteri saat itu Mahathir Mohamad mengungkapkan bahwa negara itu dibebani utang lebih dari RM1 triliun menyusul kemenangan koalisi oposisi dalam Pemilihan Umum 2018. Mahathir kemudian menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh mantan anak didik Najib Razak atas masalah tersebut.
Dan baru tahun lalu, Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan bahwa utang negara mencapai RM1,045 triliun pada akhir Juni 2022. Ini sesuai dengan 63,8 persen produk domestik bruto (PDB) Malaysia saat itu.
Foto/Reuters
Sementara itu, Anwar mengatakan bahwa pendapatan pajak saja tidak cukup untuk menopang biaya operasional, menambahkan bahwa Malaysia membutuhkan mekanisme subsidi yang lebih tepat sasaran.
“Penerimaan pajak atas PDB telah berkurang menjadi sekitar 12% dari PDB, yang merupakan yang terendah di (kawasan)."
“Kami juga banyak mengeluarkan dana untuk berbagai subsidi dan itu menguntungkan mereka yang tidak termasuk dalam kelompok sasaran. Kami membutuhkan mekanisme subsidi tepat sasaran yang lebih efisien sehingga pendapatan kami yang terbatas dapat digunakan untuk mereka yang benar-benar membutuhkannya,” katanya seperti dikutip The Star.
Pada 2018, perdana menteri saat itu Mahathir Mohamad mengungkapkan bahwa negara itu dibebani utang lebih dari RM1 triliun menyusul kemenangan koalisi oposisi dalam Pemilihan Umum 2018. Mahathir kemudian menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh mantan anak didik Najib Razak atas masalah tersebut.
Dan baru tahun lalu, Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan bahwa utang negara mencapai RM1,045 triliun pada akhir Juni 2022. Ini sesuai dengan 63,8 persen produk domestik bruto (PDB) Malaysia saat itu.
Baca Juga
4. Memberlakukan Subsidi Tepat Sasaran
Foto/Reuters
Sementara itu, Anwar mengatakan bahwa pendapatan pajak saja tidak cukup untuk menopang biaya operasional, menambahkan bahwa Malaysia membutuhkan mekanisme subsidi yang lebih tepat sasaran.
“Penerimaan pajak atas PDB telah berkurang menjadi sekitar 12% dari PDB, yang merupakan yang terendah di (kawasan)."
“Kami juga banyak mengeluarkan dana untuk berbagai subsidi dan itu menguntungkan mereka yang tidak termasuk dalam kelompok sasaran. Kami membutuhkan mekanisme subsidi tepat sasaran yang lebih efisien sehingga pendapatan kami yang terbatas dapat digunakan untuk mereka yang benar-benar membutuhkannya,” katanya seperti dikutip The Star.
5. Memperkuat Sumber Daya Manusia
Melansir Bernama, selain memposisikan Malaysia sebagai 30 ekonomi besar teratas, kerangka Ekonomi Madani juga menetapkan enam tolok ukur jangka menengah lain yang harus dicapai dalam 10 tahun.Lihat Juga :
tulis komentar anda