Tentara Sudan Bentrok dengan Paramiliter RSF di Darfur, Satu Keluarga Jadi Korban
Minggu, 23 Juli 2023 - 08:42 WIB
Perang, yang pecah di Ibu Kota Khartoum pada 15 April dan menyebar ke Darfur akhir bulan itu, telah menewaskan sedikitnya 3.000 orang di seluruh Sudan, menurut perkiraan konservatif.
Konflik telah menempatkan panglima militer Abdel Fattah al-Burhan berhadapan dengan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, komandan paramiliter RSF.
Pertempuran di Darfur, kubu RSF, baru-baru ini terkonsentrasi di sekitar Nyala, setelah bentrokan brutal di el-Geneina di mana PBB melaporkan kekejaman.
Pertempuran juga berlanjut di dalam dan sekitar Khartoum. Penduduk melaporkan pada hari Sabtu serangan udara pertama tentara di desa-desa di utara negara bagian Gezira, tepat di selatan ibu kota.
Lahan subur antara sungai Nil Putih dan Nil Biru sekarang menampung beberapa ratus ribu dari sekitar 3,3 juta orang yang terlantar akibat perang.
Jika pertempuran meluas ke Gezira, mereka mungkin terpaksa melarikan diri lagi.
Para pekerja kemanusiaan yang mendukung mereka juga harus pindah, tetapi takut akan banyaknya tantangan birokrasi dalam merelokasi operasi mereka.
Para ahli mengatakan kedua pihak yang bertikai ingin melihat medan perang meluas.
“RSF telah memegang kendali di Khartoum sejak hari-hari awal perang, tetapi keuntungan itu semakin terlihat,” kata kelompok pemikir International Crisis Group (ICG).
Konflik telah menempatkan panglima militer Abdel Fattah al-Burhan berhadapan dengan mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo, komandan paramiliter RSF.
Pertempuran di Darfur, kubu RSF, baru-baru ini terkonsentrasi di sekitar Nyala, setelah bentrokan brutal di el-Geneina di mana PBB melaporkan kekejaman.
Pertempuran juga berlanjut di dalam dan sekitar Khartoum. Penduduk melaporkan pada hari Sabtu serangan udara pertama tentara di desa-desa di utara negara bagian Gezira, tepat di selatan ibu kota.
Lahan subur antara sungai Nil Putih dan Nil Biru sekarang menampung beberapa ratus ribu dari sekitar 3,3 juta orang yang terlantar akibat perang.
Jika pertempuran meluas ke Gezira, mereka mungkin terpaksa melarikan diri lagi.
Para pekerja kemanusiaan yang mendukung mereka juga harus pindah, tetapi takut akan banyaknya tantangan birokrasi dalam merelokasi operasi mereka.
Para ahli mengatakan kedua pihak yang bertikai ingin melihat medan perang meluas.
“RSF telah memegang kendali di Khartoum sejak hari-hari awal perang, tetapi keuntungan itu semakin terlihat,” kata kelompok pemikir International Crisis Group (ICG).
tulis komentar anda