Serang Rusia, Ukraina Mulai Gunakan Bom Tandan Pasokan AS

Jum'at, 21 Juli 2023 - 00:18 WIB
Inggris, Prancis, Jerman, dan sekutu utama AS lainnya telah melarang penggunaan bom tandan berdasarkan Konvensi Munisi Tandan, tetapi AS dan Ukraina bukan penandatangan konvensi tersebut.

Menurut CNN, AS mengirim model munisi tandan M864 dan M483A1, yang menurut pemerintah telah diuji dalam beberapa tahun terakhir untuk memastikan mereka memiliki tingkat tak berguna yang lebih rendah dari 2,35%. Tingkat tak berguna mengacu pada persentase bom yang gagal meledak dan menimbulkan risiko bagi warga sipil.

AS memutuskan untuk mengirim munisi tandan terutama untuk membantu mengurangi potensi kekurangan amunisi di garis depan. Menurut para pejabat dan analis militer, tidak jelas apakah sejumlah besar amunisi artileri yang digunakan pasukan Ukraina sehari-hari akan berkelanjutan dalam jangka panjang tanpa munisi tandan.

CNN melaporkan awal pekan ini bahwa AS dan Eropa sedang berjuang untuk menyediakan amunisi dalam jumlah besar kepada Ukraina yang diperlukan untuk serangan balasan yang berkepanjangan terhadap Rusia, dan negara-negara barat berlomba untuk meningkatkan produksi untuk menghindari kekurangan di medan perang yang dapat menghambat kemajuan Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kepada CNN's Wolf Blitzer pekan lalu bahwa Ukraina berjanji secara tertulis untuk hanya menggunakan munisi tandan di "tempat yang tepat" dan bukan di daerah berpenduduk.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan awal pekan ini bahwa Rusia memiliki cukup persediaan munisi tandan dan akan mempertimbangkan untuk menggunakannya melawan Ukraina. “Jika mereka [bom tandan AS] digunakan untuk melawan kita," katanya.

Tetapi, menurut laporan CNN, Rusia telah menggunakan munisi tandan beberapa kali di Ukraina, termasuk di daerah padat penduduk.

Pada bulan Maret, PBB mengatakan telah menyusun laporan yang kredibel bahwa pasukan Rusia telah menggunakan munisi tandan di daerah berpenduduk setidaknya 24 kali.

Investigasi CNN tahun lalu menemukan bahwa Kremlin menembakkan 11 roket cluster ke Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, selama hari-hari pembukaan perang.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More