Militer Rusia Beri Peringatan Keras di Laut Hitam, Ini Rinciannya
Kamis, 20 Juli 2023 - 09:13 WIB
MOSKOW - Militer Rusia mengeluarkan peringatan navigasi baru untuk Laut Hitam pada Rabu (19/7/2023). Mereka menyatakan daerah tertentu di perairan internasionalnya “tidak aman untuk sementara” bagi kapal-kapal.
Selain itu, militer menyarankan pelaut tidak mencoba mencapai pelabuhan Ukraina. Rusia menyatakan semua kapal yang menuju ke sana akan diperlakukan sebagai pembawa barang perang potensial mulai Kamis (20/7/2023).
“Oleh karena itu, bendera negara kapal yang berusaha mencapai pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan dianggap mengambil bagian dalam konflik Ukraina di pihak rezim Kiev,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.
Militer menegaskan, daerah-daerah tertentu di perairan internasional Laut Hitam untuk "sementara tidak aman" untuk navigasi.
Daerah tersebut terletak di barat laut dan tenggara jalur air, menurut militer, menambahkan semua peringatan navigasi yang diperlukan telah diterbitkan sesuai prosedur yang ada.
“Dengan penghentian Inisiatif Laut Hitam dan penghapusan koridor kemanusiaan maritim, mulai pukul 00:00 waktu Moskow pada 20 Juli 2023, semua kapal yang menuju ke pelabuhan Ukraina di Laut Hitam akan dianggap sebagai pembawa muatan militer yang potensial,” tegas militer.
Pembatasan baru secara de-facto memberlakukan kembali blokade angkatan laut Rusia di Ukraina, dicabut sesuai apa yang disebut kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada Juli 2022.
Perjanjian tersebut, ditandatangani dengan mediasi PBB dan Turki, memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina dengan aman melalui Koridor Laut Hitam di tengah konflik antara Moskow dan Kiev.
Moskow menarik diri dari kesepakatan pada Senin, mengutip kegagalan Barat menepati janji yang dibuat untuk Rusia berdasarkan perjanjian tersebut, termasuk mengaktifkan kembali ekspor biji-bijian dan pupuk dari negara tersebut.
Selama dua hari terakhir, Rusia juga telah meningkatkan serangan rudal jelajah dan serangan pesawat tak berawak bunuh diri di Ukraina.
Serangan itu secara ekstensif menyerang sasaran di dalam dan sekitar Odessa, kota pelabuhan utama negara itu.
Gempuran tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan baru Ukraina di Jembatan Crimea Rusia, yang bertepatan dengan penghentian kesepakatan biji-bijian.
Selain itu, militer menyarankan pelaut tidak mencoba mencapai pelabuhan Ukraina. Rusia menyatakan semua kapal yang menuju ke sana akan diperlakukan sebagai pembawa barang perang potensial mulai Kamis (20/7/2023).
“Oleh karena itu, bendera negara kapal yang berusaha mencapai pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan dianggap mengambil bagian dalam konflik Ukraina di pihak rezim Kiev,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia.
Militer menegaskan, daerah-daerah tertentu di perairan internasional Laut Hitam untuk "sementara tidak aman" untuk navigasi.
Daerah tersebut terletak di barat laut dan tenggara jalur air, menurut militer, menambahkan semua peringatan navigasi yang diperlukan telah diterbitkan sesuai prosedur yang ada.
“Dengan penghentian Inisiatif Laut Hitam dan penghapusan koridor kemanusiaan maritim, mulai pukul 00:00 waktu Moskow pada 20 Juli 2023, semua kapal yang menuju ke pelabuhan Ukraina di Laut Hitam akan dianggap sebagai pembawa muatan militer yang potensial,” tegas militer.
Pembatasan baru secara de-facto memberlakukan kembali blokade angkatan laut Rusia di Ukraina, dicabut sesuai apa yang disebut kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada Juli 2022.
Perjanjian tersebut, ditandatangani dengan mediasi PBB dan Turki, memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina dengan aman melalui Koridor Laut Hitam di tengah konflik antara Moskow dan Kiev.
Moskow menarik diri dari kesepakatan pada Senin, mengutip kegagalan Barat menepati janji yang dibuat untuk Rusia berdasarkan perjanjian tersebut, termasuk mengaktifkan kembali ekspor biji-bijian dan pupuk dari negara tersebut.
Selama dua hari terakhir, Rusia juga telah meningkatkan serangan rudal jelajah dan serangan pesawat tak berawak bunuh diri di Ukraina.
Serangan itu secara ekstensif menyerang sasaran di dalam dan sekitar Odessa, kota pelabuhan utama negara itu.
Gempuran tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan baru Ukraina di Jembatan Crimea Rusia, yang bertepatan dengan penghentian kesepakatan biji-bijian.
(sya)
tulis komentar anda