Rusia Mengamuk dengan Merudal Besar-besaran Fasilitas Biji-bijian Ukraina
Kamis, 20 Juli 2023 - 01:43 WIB
KYIV - Rusia meluncurkan serangan rudal besar-besaran terhadap fasilitas biji-bijian dan infrastruktur ekspor Ukraina dari Selasa malam hingga Rabu pagi.
Amuk militer Moskow ini terjadi setelah Rusiaa menarik diri dari kesepakatan biji-bijian internasional yang memungkinkan Kyiv mengekspor bahan pangan melintasi Laut Hitam.
Layanan militer Odesa, seperti dikutip BBC, Kamis (20/7/2023), mengatakan gempuran rudal dan drone Rusia itu sebagai "serangan yang benar-benar besar". Gelombang serangan tersebut menghantam target di sepanjang pantai Laut Hitam Ukraina.
Serangan tersebut merupakan serangan malam kedua berturut-turut di wilayah tersebut dan terjadi setelah Rusia menarik diri dari Black Sea Grain Initiative, kesepakatan masa perang yang telah berlaku sejak musim panas lalu yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina mencapai negara-negara yang menghadapi ancaman kelaparan.
Kremlin mengeklaim bahwa permintaan ekspornya berdasarkan kesepakatan itu tidak dihormati dan terpaksa menarik diri keluar dari kesepakatan tersebut hanya beberapa jam sebelum meluncurkan serangan besar-besaran.
"Malam serangan udara yang sulit untuk seluruh Ukraina," kata Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Serhii Popko, dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Popko mengatakan bahwa serangan di sekitar infrastruktur pelabuhan Ukraina melukai sedikitnya 12 warga sipil, meskipun tidak ada laporan kematian.
Menurut para pejabat Ukraina, militer Rusia meluncurkan rudal jelajah Kalibr, rudal supersonik Onyx, rudal anti-kapal Kh-22, serta drone kamikaze.
Amuk militer Moskow ini terjadi setelah Rusiaa menarik diri dari kesepakatan biji-bijian internasional yang memungkinkan Kyiv mengekspor bahan pangan melintasi Laut Hitam.
Layanan militer Odesa, seperti dikutip BBC, Kamis (20/7/2023), mengatakan gempuran rudal dan drone Rusia itu sebagai "serangan yang benar-benar besar". Gelombang serangan tersebut menghantam target di sepanjang pantai Laut Hitam Ukraina.
Serangan tersebut merupakan serangan malam kedua berturut-turut di wilayah tersebut dan terjadi setelah Rusia menarik diri dari Black Sea Grain Initiative, kesepakatan masa perang yang telah berlaku sejak musim panas lalu yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina mencapai negara-negara yang menghadapi ancaman kelaparan.
Kremlin mengeklaim bahwa permintaan ekspornya berdasarkan kesepakatan itu tidak dihormati dan terpaksa menarik diri keluar dari kesepakatan tersebut hanya beberapa jam sebelum meluncurkan serangan besar-besaran.
"Malam serangan udara yang sulit untuk seluruh Ukraina," kata Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Serhii Popko, dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Popko mengatakan bahwa serangan di sekitar infrastruktur pelabuhan Ukraina melukai sedikitnya 12 warga sipil, meskipun tidak ada laporan kematian.
Menurut para pejabat Ukraina, militer Rusia meluncurkan rudal jelajah Kalibr, rudal supersonik Onyx, rudal anti-kapal Kh-22, serta drone kamikaze.
Lihat Juga :
tulis komentar anda