Rusia Temukan Kelemahan HIMARS Amerika setelah Merebutnya dari Ukraina

Selasa, 18 Juli 2023 - 10:10 WIB
Militer Rusia dilaporkan telah menemukan kelemahan sistem roket canggih HIMARS Amerika Serikat setelah merebutnya dari pasukan Ukraina. Foto/REUTERS
MOSKOW - Militer Rusia telah menemukan titik kelemahan sistem artileri roket canggih HIMARS Amerika Serikat (AS) setelah merebut senjata itu dari pasukan Ukraina.

Analis militer Moskow, Anatoliy Matviychuk, mengatakan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah memanfaatkan analisis peralatan NATO yang direbut dari pasukan Kyiv, khususnya di bidang misil.

“HIMARS yang kami tangkap dulunya mampu menghindari sistem pertahanan udara Pantsir kami dengan cukup baik. Sekarang tidak lagi," kata Matviychuk kepada Sputnik, Selasa (18/7/2023).





"Kami telah menemukan titik lemah mereka, menemukan frekuensi sistem kendali mereka, dan sistem pertahanan udara kami sekarang menghancurkan mereka dengan luar biasa," lanjut pensiunan perwira intelijen militer Rusia tersebut.

"Sedangkan untuk rudal Storm Shadow yang telah kami rebut, kami juga melihat sekarang dalam laporan dari Kementerian Pertahanan bahwa hampir 90 persen dari rudal ini ditembakkan dari langit oleh sistem pertahanan udara kami," imbuh dia.

Berbagai senjata Barat yang dikirim ke Ukraina direbut pasukan Angkatan Darat Rusia dan anggota milisi Milisi Rakyat Donbas selama perang berlanjut.

Beberapa rekaman video memperlihatkan pasukan Moskow mondar-mandir di dekat tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley, atau terlibat dalam latihan menggunakan sistem rudal Javelin dan Stinger yang direbut dari pasukan Kyiv.

Awal bulan ini, pasukan Rusia mendapatkan rudal Storm Shadow utuh, membongkarnya dan membawanya dengan truk ke area belakang untuk analisis lebih lanjut.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More