5 Fakta Ketegangan Diplomasi Rusia dan Polandia, sampai Pengusiran Diplomat

Selasa, 18 Juli 2023 - 06:44 WIB
Kedutaan Besar Rusia di Warsawa, Polandia. Foto/Reuters
MOSKOW - Sebagai sekutu utama NATO yang berbagi perbatasan sepanjang 332 mil dengan Ukraina, Polandia diam-diam bersiap menghadapi yang terburuk. Mereka juga mempertaruhkan risiko keamanan diplomasi dengan bermusuhan dengan Rusia.

Polandia memahami hal itu. Panas dan dinginnya hubungan dengan Rusia juga tidak lepas karena sejarah kedua negara yang pernah berperang dan bermusuhan. Itu juga diperkuat dengan arah aliansi dan orientasi kedua negara yang berbeda.

Berikut adalah 5 fakta tentang memanasnya diplomasi Rusia dan Polandia.

1. Penutupan Konsulat





Foto/Moscow Times

Rusia akan menutup konsulat Polandia di kota Smolensk Rusia barat untuk mencapai "kesetaraan" dalam kehadiran diplomatik. Konsulat Polandia di Smolensk dibuka pada tahun 2011 untuk memperluas kontak antara warga Rusia dan Polandia dan untuk mengembangkan hubungan bilateral.

Keputusan Pemerintah Rusia memerintahkan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk memberi tahu Warsawa tentang keputusan menutup konsulat Smolensk pada 15 Juli 2023 lalu. “Perintah pemerintah Rusia yang disetujui sebagai tindakan pembalasan memungkinkan pemulihan lembaga konsuler Rusia di Polandia dan lembaga Polandia di Rusia,” layanan pers kabinet Rusia kepada Interfax.



2. Penyitaan Sekolah



Foto/Reuters

Polandia telah menyita sebuah gedung sekolah menengah di dekat Kedutaan Besar Moskow di Warsawa pada 30 April 2023. Sekolah itu umumnya digunakan untuk anak-anak diplomat Rusia.

Pertikaian gedung bertingkat tahun 1970-an itu sudah berlangsung selama setahun.

"Bangunan ini milik Balai Kota Warsawa," kata juru bicara kementerian luar negeri Polandia Lukasz Jasina. Langkah itu mengikuti perintah juru sita.

Polandia mengatakan ada perbedaan besar dalam jumlah gedung diplomatik yang dimiliki masing-masing di negara lain.

Rusia marah atas tindakan penyitaan tersebut.

"Kami menganggap ini sebagai tindakan bermusuhan lain oleh otoritas Polandia dan pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi Wina tahun 1961," demikian Kementerian Luar Negeri Rusia.



3. Pengusiran Diplomat dan Agen Mata-Mata



Foto/Reuters

Polandia mengatakan telah mengusir 45 diplomat Rusia pada hari Rabu karena terlibat dalam spionase di negara Uni Eropa pada Maret 2023.

Menteri Dalam Negeri Mariusz Kaminski membuat pengumuman tersebut di Twitter. "Polandia telah mengusir 45 mata-mata Rusia yang berpura-pura menjadi diplomat," tulisnya. "Kami membongkar jaringan layanan khusus Rusia di negara kami."

Ketegangan antara Polandia dan Rusia telah meningkat sejak Moskow memulai invasi ke Ukraina. "Rusia adalah tetangga kita, tidak akan hilang dari peta Eropa, tetapi agresi terhadap Ukraina membuktikan bahwa itu adalah negara yang tidak bersahabat, bahkan bermusuhan dengan Polandia," kata Jasina.

Rusia mengkonfirmasi pengusiran tersebut tetapi menolak tuduhan Polandia sebagai tidak berdasar. "Tidak ada alasan untuk tuduhan semacam ini," kata Sergey Andreyev, Duta Besar Rusia untuk Polandia.

4. Saling Meretas



Foto/FT

Peretas yang terkait dengan badan mata-mata Rusia telah membajak iklan seorang diplomat Polandia untuk menjual BMW-nya, menyebarkan malware dalam upaya menyusup ke jaringan kedutaan asing di Ukraina.

Diplomat yang berbasis di Kyiv itu mengirim email iklan tentang mobil BMW seri 5 2011 miliknya ke puluhan kedutaan lainnya musim semi ini.

Dalam dua minggu, para peretas telah menggunakan kembali iklan tersebut, menurunkan harga dan memasang pemberitahuan dengan malware, menurut para peneliti di Unit 42 — bagian dari perusahaan keamanan dunia maya California, Palo Alto Networks.

Tujuannya adalah untuk membujuk penerima untuk mengklik gambar sedan biru tua €7.500 dengan trim kulit dan mesin diesel dua liter, sehingga memungkinkan para peretas untuk secara diam-diam mencuri data serta akses ke jaringan kedutaan di masa depan.

5. Dipicu Aliansi NATO dan Pendukung Ukraina

Melansir Foreign Policy, Polandia telah menjadi tujuan utama pasukan AS yang tiba di Eropa Timur sejak Januari 2022: Setelah mengirim 2.000 tentara ke Polandia dan Jerman pada awal Februari 2022, Washington mengerahkan 3.000 pasukan tambahan ke Polandia, termasuk dari Divisi Lintas Udara ke-101.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengumumkan penjualan senjata senilai USD6 miliar ke Warsawa, yang akan mencakup 250 tank M1 Abrams, saat dia mengunjungi pasukan AS di Polandia minggu lalu.

Sementara itu, Polandia telah memberikan dukungan vital kepada Kyiv. Sejak Desember 2021, politisi Polandia telah mengunjungi Kyiv untuk menunjukkan solidaritas dengan Ukraina; mengumumkan rencana untuk mengirim puluhan ribu peluru artileri, senjata antipesawat, dan mortir, di antara senjata lainnya, ke negara tersebut.

Mereka menyelesaikan perjanjian keamanan tripartit baru antara Polandia, Ukraina, dan Inggris yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan pertahanan antara ketiga negara.

Namun pentingnya Polandia dalam krisis yang membara mungkin akan meningkat lebih jauh. Duduk di antara lingkungan pasca-Soviet Rusia dan Eropa Barat, Polandia tidak asing dengan konfrontasi kekuatan besar.

Sebagai target dan lawan vokal ambisi Rusia, anggota terbesar NATO di Eropa Timur diposisikan untuk memainkan peran penting dalam hubungan keamanan Eropa dengan Rusia dan menjadi kunci utama upaya Barat untuk memproyeksikan kekuatan di Eropa Timur.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More